Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.6
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Bahlil Ungkap Beban Puncak Listrik saat Lebaran 2025 Diprediksi Capai 46 GW
13 Maret 2025 20:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan prediksi beban puncak (peak load) saat Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025 mencapai 46.000 megawatt (MW) alias 46 gigawatt (GW).
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan, sistem kelistrikan nasional dalam kondisi aman dan andal untuk menghadapi perayaan Lebaran 2025. Beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang.
"Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt. Beban puncaknya itu hanya sampai di 46 ribu megawatt. Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30 sampai 40 persen," ungkapnya kepada awak media di TBBM Tanjung Gerem Cilegon, Banten, Kamis (13/3).
Dia bersama Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjamin sistem kelistrikan tidak ada masalah selama lebaran tahun ini.
Kesiapan sistem kelistrikan ini, kata dia, juga dari sisi ketersediaan bahan bakar untuk pembangkit, baik itu BBM, batu bara, dan gas dalam kondisi yang aman dengan hari operasi (HOP) 25-30 hari.
ADVERTISEMENT
"Jadi secara umum untuk listrik Insyaallah tidak ada masalah. jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, tidak ada masalah," kata Bahlil.
Namun demikian, Bahlil mengungkapkan ada satu hal yang harus diperhatikan yakni dari ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terutama di jalur mudik.
Bahlil mengatakan, PLN perlu meningkatkan jumlah SPKLU hingga 7,5 kali lipat menjadi 1.000 unit, tersedia di setiap 20 kilometer di jalan tol Trans Jawa-Sumatera, sebab masyarakat semakin banyak menggunakan kendaraan listrik.
"Persiapannya kita naikkan 7,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun kemarin. Ini adalah bentuk kesiapan PLN dan pemerintah dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna yang memakai mobil listrik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perusahaan memonitor beberapa SPKLU memiliki okupansi sangat tinggi tahun lalu, dan ada juga SPKLU dengan okupansi yang sangat rendah.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang okupansi tinggi memang lokasi di daerah strategis, maka kami tingkatkan sesuai arahan dari Pak Menteri ESDM 7,5 kali lipat.
Jumlahnya menjadi 1.000, tahun lalu ada sekitar 108 itu yang okupansinya sangat tinggi sekali," tutur Darmawan.
Sebelumnya, PLN menghadirkan 1.000 unit SPKLU di jalur mudik Trans Jawa-Sumatra, tersebar di 615 lokasi strategis dan dilengkapi personel siaga 24 jam nonstop.
Pada lebaran 2025 ini, pemudik kendaraan listrik diproyeksi meningkat hingga 500 persen atau sebanyak 21.570 kendaraan dibanding tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
Terdapat total 3.529 unit SPKLU yang dioperasikan PLN bersama mitra, tersebar di 2.400 titik seluruh Indonesia. Secara rinci, jumlah SPKLU di Sumatra sebanyak 431 unit, Jawa 2.448 unit, Bali 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit, dan Papua 26 unit.
ADVERTISEMENT