Bakal Jadi Induk Holding BUMN Pangan, PT RNI Siap Go Global di 2022

19 Oktober 2021 12:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi bersama Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Desa Wanasari, Indramayu, Rabu (21/4). Foto: RNI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi bersama Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Desa Wanasari, Indramayu, Rabu (21/4). Foto: RNI
ADVERTISEMENT
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau PT RNI bersiap untuk menjadi induk holding BUMN pangan. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) atau PT RNI Arif Prasetyo Adi menyatakan, bahwa dirinya menargetkan perseroan untuk dapat go global pada 2022.
ADVERTISEMENT
“Tahun depan kita akan go global dengan produk garam. Yang ada di luar negeri, sekarang sedang didiskusikan,” ucap Arif dalam acara Grand Launching Produk Pangan Retail yang dihelat secara hybrid, Selasa (19/10).
Arif melanjutkan, RNI kini juga sedang telah merangkul pihak swasta untuk membantu proses pemasaran dan distribusi bahan pangan. Ia mengakui bahwa dibutuhkan keterlibatan setiap pihak untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
“Inovasi yang kami lakukan tidak akan terlaksana tanpa bantuan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) klaster pangan dan berbagai stakeholder. Dalam proses produksi dan pemasaran, kami akan terus bersinergi dengan sektor private (swasta) dan pemerintah,” lanjutnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa RNI sebagai agregator bahan pangan nasional akan mulai mengubah pola pikir, sebagaimana yang juga telah disampaikan oleh Jokowi. Mulai dari penyederhanaan tata kerja perseroan sebagai BUMN klaster pangan, adaptasi model bisnis, mendukung perkembangan teknologi, dan menantang diri dalam kompetisi yang sehat.
ADVERTISEMENT
Di hadapan Menteri BUMN, Erick Thohir, RNI juga berjanji untuk menjangkau investor dalam waktu dekat.
“Ini bagian dari perubahan mindset kita semua; penyederhanaan BUMN seperti clustering, adaptasi model bisnis, keberpihakan pada teknologi, dan mampu bersaing serta berkompetisi. Berpikir besar, bermitra dengan private dan investor. Ini juga akan kami lakukan, Pak Menteri,” ucapnya kepada Erick.
Pada acara ini, dalam usaha untuk menjadi supply chain BUMN yang baik, RNI berinovasi dengan melakukan penambahan portofolio produk. Mewakili perseroan, Arif meresmikan peluncuran 4 jenis produk baru.
Di antaranya ada beras Rania 5 kg (Premium, Pulen, Sedap Pulen, Pulen Wangi, dan Jasmine Rice), Raja Gula 1 kg kemasan baru, Minyak Goreng Rania, serta Nushi Hand Sanitizer dan Tisu.
ADVERTISEMENT
“Penambahan portofolio produk ini juga mendukung peran aktif RNI dan BUMN klaster pangan. Produk-produk baru ini memperkuat posisi RNI dari hulu ke hilir, seperti yang diharapkan,” tutupnya.