Bambang Brodjonegoro Sebut Makan Bergizi-3 Juta Rumah Genjot Ekonomi RI

20 Februari 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangaunan Nasional Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangaunan Nasional Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Penasihat Presiden Bidang Ekonomi, Bambang Brodjonegoro, menegaskan dua program utama pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan 3 juta rumah, memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025. Ia menilai eksekusi program harus berjalan optimal agar mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
ADVERTISEMENT
“Kuncinya adalah bagaimana agar MBG dan 3 juta rumah itu bisa langsung memberikan dampak multiplayer di tahun 2025 ini,” kata Bambang kepada kumparan di The Westin, Rabu (19/2).
Ia menambahkan, sejak awal, eksekusi program ini harus dilakukan dengan baik untuk menghindari kebocoran, kesalahan sasaran, dan pemborosan.
Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah tidak akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan tepat. Bambang menekankan efisiensi harus memastikan anggaran dialokasikan ke sektor yang produktif dan memberikan manfaat nyata bagi perekonomian.
Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangaunan Nasional Bambang Brodjonegoro dan Anggota Dewan Guru Besar FEB UI Telisa Aulia Falianty menjadi pembicara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam konteks efisiensi anggaran, Bambang menyoroti selama ini penggunaan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga cenderung mengutamakan penyerapan tinggi. Tetapi sering kali tidak produktif.
“Salah satu indikasi penggunaan anggaran yang baik itu adalah penyerapan yang tinggi. Bisa benar, bisa salah. Yang salah adalah ketika belanja yang didominasi belanja konsumtif seperti perjalanan dinas, bikin FGD, bikin workshop, atau cuma bikin rapat di luar kota,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, meskipun kegiatan tersebut memberikan dampak ekonomi, misalnya terhadap industri perhotelan, namun sifatnya tidak berkelanjutan. “Menurut saya, itu kan sifatnya artificial, nggak benar-benar pertumbuhan ekonomi yang kita inginkan. Jadi kita lebih ingin budget itu memang tepat sasaran,” tambahnya.
Bambang juga menyoroti target pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025 yang dipatok di kisaran 5,2 persen. Menurutnya, angka tersebut masih realistis meskipun ada efisiensi anggaran.
“Kalau saya sih bicaranya 5 persen lah. Mungkin nggak beda jauh sama tahun ini, tahun 2024 yang 5,03 persen. Karena bagaimanapun ini kan cuma setahun dari 2024, dan tadi tidak ada event,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pemerintah tidak akan merevisi target pertumbuhan ekonomi meskipun terjadi pemangkasan anggaran. Berdasarkan UU APBN 2025, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.
ADVERTISEMENT
“Tidak (ada revisi pertumbuhan ekonomi karena pemangkasan anggaran),” kata Airlangga usai menghadiri acara kumparan The Economic Insights 2025, Rabu (19/2).
Namun, Airlangga mengingatkan masih ada waktu untuk melihat perkembangan lebih lanjut. "Kita lihat ini kan masih Februari, masih lama. Masih ada 10 bulan," ujarnya.