Bandara Ngurah Rai Pasang Pemindai Bagasi dan Penumpang Otomatis

3 September 2019 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran fasilitas keamanan berteknologi tinggi pertama di Indonesia yang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Dok. AP I
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran fasilitas keamanan berteknologi tinggi pertama di Indonesia yang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Dok. AP I
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, meningkatkan alat pemindai penumpang dan bagasi di terminal keberangkatan internasional. Alat yang bernama X-Ray automated tray return system (ATRS) ini disebut lebih akurat untuk mendeteksi bagasi penumpang.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, mengatakan dengan kemampuan teknologi tersebut, maka barang-barang yang berpotensi membahayakan dapat diidentifikasi dengan cepat dan akurat.
"Serta pemisahan jalur bagasi yang diduga berbahaya, maka proses pemeriksaan jadi lebih cepat tanpa menyisakan antrean panjang pemeriksaan," kata Faik Fahmi di Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa (3/9).
Faik Fahmi mengatakan, adanya alat pemindai otomatis tersebut akan mempercepat proses antrean pemindaian terhadap bagasi dan penumpang. Alat ini telah diuji coba pada Juni 2019.
Menurut dia, jika menggunakan x-ray konvensional rata-rata hanya mampu memeriksa 155 tray per jam, dengan maksimal barang yang mampu diperiksa saat peak hour di Bandara Ngurah Rai mencapai 235 tray.
Fasilitas keamanan berteknologi tinggi pertama di Indonesia yang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Dok. AP I
"Dengan X-ray ATRS mampu memeriksa rata-rata hingga 285 tray per jam dengan kemampuan maksimum saat peak hour dapat memeriksa mencapai 410 tray per jam," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Faik Fahmi mengatakan ada sebanyak 16 mesin auto gate paspor dan 12 unit mesin boarding scanner juga dipasang di terminal kedatangan dan keberangkatan internasional.
Dengan alat tersebut, antrean menuju pesawat bisa dikurangi. Alat ini dapat mempersingkat waktu pemeriksan proses keimigrasian di Bandara Ngurah Rai yang biasanya membutuhkan waktu 1-3 menit pemeriksaan di konter keimigrasian.
"Dengan alat baru ini cuma 30 detik masa pemeriksaan. Sebab, data sudah terintegrasi kepada Imigrasi," ujarnya.
Peluncuran fasilitas keamanan berteknologi tinggi pertama di Indonesia yang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Dok. AP I
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny F Sompie, mengatakan auto gate ini mampu membantu imigrasi untuk merekam profil turis yang lalu lalang di Bali.
"Di samping profiling dan juga intuisi para petugas, maka bantuan alat ini memperkuat pengawasan terhadap para penumpang yang akan berangkat ataupun yang baru datang ke Bali," ujar dia.
ADVERTISEMENT