Bangun Pabrik Kaca di Batam, Perusahaan RI Teken Kesepakatan dengan China

28 Juli 2023 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar Memorandum of Agreement Signing Ceremony Xinyi International Investment Limited dan PT Makmur Elok Graha di Chengdu, China, Jumat (28/7). Dok YouTube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar Memorandum of Agreement Signing Ceremony Xinyi International Investment Limited dan PT Makmur Elok Graha di Chengdu, China, Jumat (28/7). Dok YouTube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan salah satu produsen kaca dan solar panel terbesar di dunia, Xinyi Group, bakal membangun pabrik di Rempang, Batam. Pabrik yang dibangun disebut sebagai pabrik terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat dari Memorandum of Agreement Signing Ceremony Xinyi International Investment Limited dan PT Makmur Elok Graha di Chengdu, China, Jumat (28/7). Acara ini disaksikan langsung Presiden Jokowi dan Bahlil.
Xinyi Group merupakan perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan solar panel asal China yang berlokasi di kota Wuhu. Kesepakatan antara Indonesia dengan Xinyi Group ini, disebut Bahlil sebagai oleh-oleh dari kunjungan Presiden Jokowi ke Chengdu, China.
“Xinyi ini perusahaan terbesar di dunia, bermain kaca. Market share-nya 20 persen lebih, kurang lebih 26 persen market share dari perusahaan ini. Ke depan perusahaan ini telah berkomitmen untuk membangun industrinya di kawasan Batam," pungkas Bahlil pada keterangan pers secara daring, Jumat (28/7).
Bahlil Lahadalia. Foto: kumparan
Komitmen investasi tersebut tertuang dalam penandatangan MoU antara Indonesia dan Xinyi Group yang disaksikan oleh Jokowi. Bahlil mengatakan, proses ini merupakan bagian dari hilirisasi yang dibangun pemerintah dari sektor pasir kuarsa dan beberapa bahan baku lainnya yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita sudah sukses membangun ekosistem hilirisasi dari nikel, sekarang mulai kita dorong pasir kuarsa. Output-nya, produknya akan dilakukan hampir 95 persen untuk ekspor karena pasarnya adalah pasar luar negeri,” kata Bahlil
“Pabrik kaca ini juga akan langsung membangun apa yang disebut dengan solar panel, ini juga adalah kapasitas produk ekspor," sambungnya.
Bahlil memaparkan, total investasi yang digelontorkan Xinyi Group senilai USD 17,5 miliar atau setara Rp 264 triliun (asumsi kurs 15.090 per dolar). Terjadi peningkatan total investasi daripada yang diberikan pada tahap pertama senilai USD 700 juta.
“Mereka sebenarnya sudah melakukan investasi tahap pertama di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebesar USD 700 juta,” tuturnya.
Bahlil menilai kesepakatan ini bisa terjadi berkat kepercayaan penuh investor dari CHina kepada pemerintah Indonesia. Ia menyebut, pihak Xinyi Group merasakan manfaat dari investasi senilai USD 700 tersebut, sehingga mereka tidak lagi ragu untuk berinvestasi lebih besar.
ADVERTISEMENT
Bahlil juga memproyeksikan pembangunan pabrik ini dapat menciptakan setidaknya 35 ribu lapangan kerja, dan menarik kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan nasional.