Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Direktur Utama holding BUMN pertambangan, MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan total investasi yang dikeluarkan untuk tahun 2020 mencapai sebesar Rp 24 triliun.
ADVERTISEMENT
"Itu total untuk proyek tahun ini, yang diinvestasikan, dari sisi capex (modal)," kata Orias Petrus di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Senin (20/1).
Lebih lanjut ia menjelaskan keseluruhan total pendanaan berasal dari dana sendiri dan juga pinjaman dari pihak luar. "Kondisi keuangan aman, Rp170 triliun total aset kita," katanya.
Proyek strategis 2020 dari MIND ID di antaranya dalam membangun proyek PLTU Sumatera Selatan oleh PT Bukit Asam berkapasitas 2x620 MW di Tanjung Enim dan dijadwalkan beroperasi pada 2022.
Selain itu proyek smelter grade alumina refinery oleh PT Antam dengan kapasitas produksi 1.000.000 tpa di Mempawah, Kalimantan Barat, ditargetkan COD pada 2021.
Selanjutnya, Ferronickel Halmahera Timur oleh PT Antam di Tanjung Buli berkapasitas 13.500 tpa Ni dan juga proyek gasifikasi dari batu bara ke DME oleh PTBA, Pertamina dan Air Product di Peranap dengan kapasitas 1.400.000 tpa DME.
ADVERTISEMENT
Sementara itu PT Inalum (Persero) sebagai induk holding BUMN tambang MIND ID tengah ekspansi fasilitas peleburan atau smelter di Kalimantan Utara sedang dalam tahap mencari mitra bagi penyedia pasokan listrik untuk pabrik tersebut nantinya.
"Listrik kami inginkan terpisah, entah nantinya join dengan siapa, kita tunggu kebijakan, yang jelas secara kepemilikan kami inginnya mayoritas," kata Orias seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa saat ini smelter tersebut masih dalam studi kelayakan, dan memang diupayakan untuk meningkatkan produksi. Sedangkan persoalan kelistrikan Orias Petrus tidak mau sembarangan dan menganggap hal tersebut hal utama yang harus dipersiapkan lebih awal.
Potensi kelistrikan di Kalimantan Utara, datang dari aliran Sungai Kayan dan Sungai Mentarang yang memungkinkan untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
ADVERTISEMENT