Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI , Suprajarto, mengunjungi Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di antara agenda kunjungannya, Suprajarto berdialog dengan agen BRILink.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, agen BRILink merupakan ujung tombak Bank BRI dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di pelosok.
“Ke depan kita akan terus meningkatkan jumlah dan kapasitas agen BRILink. Di antaranya untuk menjadi reveral dalam pembukaan rekening. Bahkan untuk penyaluran kredit BRI,” katanya di Pelabuhan Labuan Bajo, Kamis (25/7).
Apalagi menurut Suprajarto, saat ini masih ada dana sekitar Rp 460 triliun yang berada di luar sistem perbankan. Sehingga dengan perluasan kapasitas agen BRI Link itu, diharapkan akan meningkatkan penetrasi sistem perbankan ke masyarakat.
Hal ini dibenarkan oleh Cornelius, salah satu agen BRILink yang hadir dalam pertemuan itu. Menurutnya, banyak kelebihan yang membuat masyarakat memilih bertransaksi di agen BRILink ketimbang harus ke bank.
ADVERTISEMENT
“Kalau ke bank itu pakaian kan harus rapi, tapi (kalau) mereka datang ke agen BRILink bisa seadanya,” ujar Cornelius.
Belum lagi keberadaan bank yang masih sulit dijangkau di daerah.
“Jadi untuk ke bank perlu waktu lama dan ongkos juga bisa mahal,” imbuhnya.
Dia sendiri sudah menjadi agen BRILink sejak 2014. Transaksinya pun terus meningkat. Sepanjang Juni lalu, dia sudah mencatatkan 4 ribu transaksi dalam sebulan.
“Kalau nilainya saya enggak catat,” ujarnya polos.
Jumlah agen BRILink sendiri sudah mencapai 450 ribu. Dari jumlah itu, baru menjangkau 46 ribu desa di Indonesia. hingga Juni 2019, perolehan jumlah transaksi melalui Agen BRILink mencapai 234 juta kali dengan volume transaksi Rp 331 triliun.
ADVERTISEMENT
Capaian tersebut pun memberikan kontribusi terhadap Fee Based Income (FBI) BRI sebesar Rp 359 miliar dari rencana kenaikan yang ditetapkan bank BUMN ini, yaitu Rp 550 miliar.