Bank Dunia: Ekonomi RI Tak Berubah, Pertumbuhan 2019 Sama dengan 2018

24 April 2019 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Laporan terbaru Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 tak berubah dari 2018. Hal ini dipengaruhi kondisi global, yang juga membuat perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan World Bank East Asia and Pacific Economic Update edisi April 2019, Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen. Angka ini sejalan dengan proyeksi Dana Moneter Internasional atau IMF, yang tak berubah dari Januari 2019.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi kedua lembaga keuangan internasional, berada di bawah patokan pemerintah sebesar 5,3 persen.
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: REUTERS/Beawiharta
Laporan tersebut juga menyebutkan, Malaysia kondisinya sama dengan Indonesia. Sementara ekonomi di Thailand dan Vietnam akan tumbuh sedikit lebih rendah. Secara umum, Bank Dunia menyebut perlambatan pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan Pasifik, jadi sebesar 6 persen pada 2019 dan 2020 atau turun dari pencapaian 6,3 persen pada 2018.
Perlambatan ekonomi China, memberi pengaruh besar ke kawasan. Meski demikian, kinerja perekonomian di kawasan ini masih tetap kuat, seperti kemampuannya saat menahan gejolak pasar keuangan pada 2018.
ADVERTISEMENT
Kemampuan mengatasi gejolak itu diakibatkan oleh kerangka kerja kebijakan yang efektif dan fundamental yang kuat, termasuk diversifikasi ekonomi, nilai tukar yang fleksibel, dan penyangga kebijakan yang solid.
Selain itu, permintaan domestik tetap kuat di sebagian besar kawasan ini, yang mampu mengimbangi dampak melambatnya kinerja ekspor.
Permukiman kumuh di tepi jalur kereta di Jakarta. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa, mengatakan pertumbuhan di kawasan telah membantu upaya penurunan tingkat kemiskinan yang saat ini salah satu terendah sepanjang sejarah.
Bank Dunia memproyeksikan tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah ini akan turun di bawah tiga persen hingga 2021.
"Namun, pada saat yang sama, setengah miliar penduduk di kawasan tetap tidak aman secara ekonomi, dan berisiko kembali jatuh dalam kemiskinan, yang menjadi pengingat besarnya tantangan para pembuat kebijakan," katanya.
ADVERTISEMENT