Bank Indonesia: Gen Z & Milenial Paling Potensial Dorong Pertumbuhan KPR

4 Oktober 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KPR untuk milenial. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KPR untuk milenial. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, mengungkapkan generasi muda khususnya Gen Z dan Milenial punya potensi paling besar mendorong pertumbuhan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Hal itu dia sampaikan dalam seminar nasional bertajuk “Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial: Insentif untuk Kredit/Pembiayaan Sektor Perumahan", yang diselenggarakan BI di Jakarta, Rabu (4/10).
ADVERTISEMENT
Destry Damayanti menyampaikan, kinerja KPR menunjukkan tren peningkatan pertumbuhan hingga lebih dari 10 persen (yoy) pada Agustus 2023. Angka itu naik dibandingkan dengan akhir 2022 (8,17 persen yoy).
Menurutnya, pangsa pasar terbesar KPR berasal dari rumah tipe menengah (tipe 21-70), sementara untuk kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari rumah tipe >70.
Destry menambahkan, KPR merupakan kontributor tertinggi dari angka pertumbuhan tersebut, dengan generasi muda menjadi motor pertumbuhan kredit konsumsi, yaitu tumbuh secara tahunan sebesar 17,18 persen (Agustus 2023), di tengah tren penurunan kredit konsumsi pada generasi lainnya.
"Dengan demikian dari sisi permintaan, terdapat peluang pembiayaan perumahan yang didorong oleh peningkatan permintaan KPR dari populasi Gen Z dan Milenial, khususnya menyasar pada tipe rumah menengah dengan kisaran harga rumah kurang dari Rp 500 juta," kata Destry.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, jadi pembicara di seminar soal KPR. Foto: Bank Indonesia
Sektor perumahan dan properti merupakan salah satu sektor yang memberi daya ungkit pertumbuhan ekonomi. Sektor ini sekaligus memiliki forward-dan-backward linkage yang kuat ke sejumlah sektor, termasuk penyerapan lapangan kerja.
Peran penting sektor properti ini menjadi alasan Bank Indonesia menetapkan sektor tersebut sebagai salah satu sektor yang didorong dalam implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Demikian mengemuka
Seminar KLM pada hari ini merupakan rangkaian seminar yang telah diselenggarakan sebelumnya bertajuk “Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial: Insentif untuk Kredit/Pembiayaan Sektor Hilirisasi". Selain itu masih terdapat dua rangkaian seminar berikutnya terkait kebijakan insentif likuiditas Makroprudensial yaitu di sektor pariwisata dan inklusif hijau.
Beberapa isu yang dibahas dalam diskusi seminar KLM sektor perumahan di antaranya terkait kon​tribusi pembangunan perumahan bagi perekonomian, pangsa pasar sektor perumahan, alternatif sumber pembiayaan, serta kebijakan stimulus fiskal yang ditempuh pemerintah untuk mendorong sektor perumahan.
ADVERTISEMENT
Hadir sebagai narasumber seminar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Perbankan, Kementerian Keuangan RI, Real Estate Indonesia (REI) dan pelaku usaha dibidang Perumahan.​