Bank Mandiri soal ADIB Investor Baru BSI: Kami akan Tetap Jadi Mayoritas

30 April 2024 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi bersama jajaran direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyampaikan paparan kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2023 di Jakarta, Selasa (18/4/2023). Foto: Dok. Bank Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi bersama jajaran direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyampaikan paparan kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2023 di Jakarta, Selasa (18/4/2023). Foto: Dok. Bank Mandiri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) buka suara terkait kabar Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) akan mengakuisisi 15 persen saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan, Bank Mandiri sebagai pemegang saham mayoritas BSI secara rutin melaukan diskusi dengan seluruh stakeholder untuk memastikan optimalisasi dari kinerja perusahaan anak.
Adapun komposisi pemegang saham BSI per 31 Maret 2024 yakni Bank Mandiri sebesar 51,47 persen saham, diikuti BNI sebesar 23,24 persen, BRI mencapai 15,38 persen, serta kepemilikan publik atas saham BSI sebesar 9,87 persen.
"Salah satu di antaranya adalah mengkaji kemungkinan adanya partner strategis ke depan. Adapun sikap Bank Mandiri adalah kami tetap berkomitmen untuk menjaga posisi sebagai pemegang saham terbesar di BSI," ujar Sigit saat konferensi pers, Selasa (30/4).
Sigit melanjutkan, Bank Mandiri sebagai pemegang saham juga akan terus berkonsultasi dengan Kementerian BUMN agar strategi pengembangan BSI tetap sejalan dengan peran penguatan Bank Mandiri ke depan.
ADVERTISEMENT
"Jika diperlukan, Bank Mandiri tentu akan melakukan disclosure sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
BSI optimalkan layanan nasabah selama Ramadan, salah satunya dengan membuka weekend banking di 1.024 outlet BSI seluruh Indonesia. Foto: Dok. BSI
Dia menjelaskan, tujuan utama pendirian BSI yakni sebagai salah satu mesin perkembangan potensi ekonomi syariah serta mengokohkan dominasi BSI sebagai syariah banking di Indonesia.
"Maka bsi berencana untuk fokus pada menumbuhkan pembiayaan yang high yield dengan kualitas aset yang optimal, ekspansi dana ritel serta peningkatan penetrasi pada islamic ecosystem," pungkas Sigit.
Sebelumnya, Reuters melaporkan ADIB tertarik untuk mengakuisisi 15 persen saham BSI melalui kepemilikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI dengan prospek nilai sebesar USD 1,1 miliar.
Sumber Reuters mengatakan, akuisisi ADIB ini bertujuan untuk masuk ke dalam pasar yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
“Hal itu merupakan salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan oleh Abu Dhabi Islamic Bank,” kata sumber Reuters.
Disebut juga proses akuisisi itu masih masuk dalam tahap awal dan tidak ada jaminan adanya kesepakatan.
Setelah dikonfirmasi, salah satu sumber kumparan di BSI juga menyebut kabar akuisisi ADIB tersebut baru sebatas rumor. Bahkan pihaknya baru mengetahui informasi tersebut dari media.