Bansos PPKM Darurat Dipertanyakan Warga, Ini Penjelasan Luhut hingga Risma

16 Juli 2021 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menerima uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) karyawan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Bank Delta Arta, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/12). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga menerima uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) karyawan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Bank Delta Arta, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/12). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bansos yang dijanjikan pemerintah di masa PPKM Darurat, dipertanyakan warga realisasinya. Sebelumnya Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan Bansos jadi perhatian Presiden Jokowi karena menyangkut kehidupan rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
"Dan itu menjadi perhatian utama Presiden. Jadi presiden itu sangat perhatian kepada rakyat kecil. Jadi beliau mengingatkan kami sampai berapa kali," tutur Luhut dalam diskusi secara online dengan pimpinan media, Kamis (1/7) malam.
"Saya kira itu sudah bagus kok. Presiden sangat perhatian mengenai (Bansos) itu," lanjut Luhut.
PPKM Darurat Jawa Bali yang berlaku sejak 3 Juli 2021, kini sudah memasuki hari ke-13. Sedangkan di 15 kabupaten/kota luar Jawa Bali, sudah masuk hari ke-5. Tapi di media sosial ramai warga mengaku belum terima Bansos.
Berikut penjelasan pemerintah soal Bansos yang mengiringi pemberlakuan PPKM Darurat:

Luhut: Siapkan 4 Jenis Bansos (1 Juli 2021)

Presiden Jokowi menyapa warga saat tinjau distribusi sembako di Johar Baru, Jakarta Pusat. Foto: Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam diskusi online dengan pemimpin media, Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali menyebut ada 4 jenis Bansos yang disiapkan pemerintah. Yakni diskon tarif listrik, Bansos Tunai (BST), BLT Desa, dan program Kartu Sembako.
ADVERTISEMENT
"Bansos sudah kita rapatkan dengan Ibu Menkeu, Bu Risma, dengan Pak Menteri Halim, dan semua lah. Ada Gubernur BI juga. Jadi ini sudah sudah diputuskan, Presiden sudah dilapori juga," kata Luhut dalam diskusi dengan pimpinan media, Kamis (1/7) malam.

Luhut: Tak Ada Bansos Barang (1 Juli 2021)

Masih dalam acara yang sama, Luhut juga menyinggung tak ada Bansos berupa barang seperti sembako. Semua diberikan berupa transfer tunai.
"Kita akan lebih banyak nanti kepada apa namanya cash transaction ya. Tapi ada juga yang penyaluran Bansos tunai, itu ada bansos tunai cash. Karena lebih efektif cash itu daripada memberikan bantuan-bantuan sembako itu," kata Luhut dalam diskusi dengan pimpinan media, Kamis (1/7) malam.
ADVERTISEMENT
"Karena (kalau Bansos berupa) sembako itu, ada korupsi-nya lagi dan di-markup atau dikurangi, atau bagaimana lah," lanjutnya.

Sri Mulyani: Anggaran BST Rp 6,1 Triliun (2 Juli 2021)

Dalam konferensi pers virtual, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan sudah menyiapkan Rp 6,1 triliun dari APBN untuk Bansos Tunai (BST). Pembagiannya dilakukan Juli dan Agustus
"Nanti kalau sudah dipenuhi hingga 10 juta itu, anggaran disediakan lagi untuk 10 juta ini Rp 6,1 triliun," ujar Sri Mulyani.

Airlangga: Ada Beras Gratis 200 Ribu Ton (9 Juli 2021)

Bantuan paket sembako (bansos) dari Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jika Luhut menyatakan Bansos sepenuhnya transfer tunai, Menko Perekonomian yang juga Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto menyatakan ada beras 200 ribu ton yang akan dibagikan grati oleh pemerintah. Yakni masing-masing 10 kg untuk 10 juta keluarga penerima Program Keluarga Harapan dan 10 juta keluarga penerima Bansos Tunai.
ADVERTISEMENT
“Dukungan APBN pemerintah dalam pelaksanaan PPKM Darurat ini sedang mempersiapkan bantuan beras dari Bulog sebesar 10 kg. Ini yang diberikan kepada 10 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang menerima PKH dan 10 juta KPM penerima program BST," kata Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Jumat (9/7).

Buwas: Tunggu Data Penerima Beras (14 Juli 2021)

Terkait program beras gratis yang akan dibagikan pemerintah, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan sudah siap membagikan. Menurutnya, beras bantuan PPKM Darurat ini sudah stand by di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia. Hanya saja, Bulog masih menunggu data calon penerima.
"Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton. Kami juga menjamin beras ini adalah beras dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik, jadi sekarang ini kita tinggal tunggu datanya saja," kata Budi Waseso dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT

Mensos: Bansos Tunai dan Beras Sudah Disalurkan (13 Juli 2021)

Mensos Tri Rismaharini saat blusukan bertemu pemulung dan gelandangan di aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial, Jakarta. Foto: Kemensos RI
Bertolak belakang dengan Dirut Perum Bulog, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyebut sudah menyalurkan beras melalui Perum Bulog. Sedangkan Bansos Tunai (BST) sudah disalurkan melalui PT Pos Indonesia sejak pekan pertama PPKM Darurat.
"Dengan bantuan beras diharapkan masyarakat terdampak pandemi bisa tercukupi kebutuhan dasarnya," kata Risma dalam keterangan tertulis dilansir Antara, Selasa (13/7).
"(BST) Sudah sejak pekan lalu disalurkan. Penyaluran melalui PT Pos," lanjutnya.

Luhut: Bansos Akan Dibagikan 15 Juli 2021 (13 Juli 2021)

ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Mensos, Luhut menyatakan Bansos akan dibagikan selambatnya Kamis (15/7), yakni lusa dari saat dia memberi penjelasan dalam suatu acara yang digelar Kemnaker dan Kadin.
ADVERTISEMENT
"Mengenai bansos membantu saudara kita kelompok kurang mampu, itu diturunkan pemerintah mulai besok atau lusa," ujar Luhut dalam acara deklarasi gotong royong antara Kemnaker dan para pengusaha, Selasa (13/7).