Bansos Sembako Rawan Dikorupsi, BLT Diusulkan Jadi Solusi

7 Desember 2020 6:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Juliari P. Batubara pulang kampung ke Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan berkesempatan membagikan bansos ke masyarakat. Foto: Dok. Kemensos
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Juliari P. Batubara pulang kampung ke Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan berkesempatan membagikan bansos ke masyarakat. Foto: Dok. Kemensos
ADVERTISEMENT
Bantuan sosial (bansos) sembako yang diniatkan sebagai salah satu penolong masyarakat di tengah pandemi COVID-19, malah jadi bancakan korupsi di Kementerian Sosial (Kemensos). Tak tanggung-tanggung, korupsi dalam penyaluran bansos ini melibatkan orang nomor satu di Kemensos, Menteri Sosial Juliari Batubara.
ADVERTISEMENT
Padahal metode jaring pengaman sosial di tanah air sempat ditiru oleh negara lain. Adanya kasus korupsi ini kemudian membuat banyak pihak menyarankan pemerintah agar menyalurkan bantuan tersebut dalam bentuk uang tunai atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Sejalan dengan masukan itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun kini tengah mempertimbangkan agar bansos di tahun depan tak lagi dalam bentuk paket sembako. Berikut rangkuman kumparan, Senin (7/12):
Warga menunjukan Kartu Keluarga Sejahtera saat pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Sadakeling, Bandung, Jawa Barat, Senin (11/5). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Negara Lain Jadikan Penyaluran BLT Indonesia Sebagai Contoh

Langkah pemerintah memberikan BLT di tengah pandemi ini, telah dicontoh oleh banyak negara. Ekonom Bank Dunia, Ugo Gentilini, mengungkapkan tak kurang dari 90 negara yang menerapkan skema BLT sebagai jaring pengaman sosial di tengah merebaknya pandemi.
Seperti Amerika Serikat yang memberikan bantuan tunai untuk 90 juta orang, dengan anggaran mencapai USD 1.200. Begitu pula Hong Kong yang menyiapkan total anggaran USD 1.280 untuk membantu penduduk berusia di atas 18 tahun.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengenakan baju tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Pemerintah Disarankan Ubah Skema Bansos Sembako Jadi BLT

Kasus dugaan korupsi dana bansos yang menjerat Mensos Juliari ini membuat banyak pihak geram. Demi mencegah agar kejadian tersebut tak terulang, Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyarankan agar bansos sembako diganti dengan BLT.
ADVERTISEMENT
"Jadi dibanding program sembako memang bentuk cash transfer (BLT) lebih optimal," kata Bhima kepada kumparan, Minggu (6/12).
Hal senada juga diungkapkan Direktur Riset Core, Piter Abdullah. Piter juga menyarankan agar pemerintah memperkuat mekanisme pendataan penerima bansos.

Kemenkeu Kaji Skema BLT untuk Semua Bansos

Kementerian Keuangan mulai melakukan kajian terkait skema penyaluran bansos. Mereka mulai mempertimbangkan agar bantuan untuk tahun depan disalurkan dalam bentuk uang tunai.
Staf Khusus Kemenkeu Yustinus Prastowo mengungkapkan, pemerintah sudah melakukan pembahasan mengenai rencana tersebut. Termasuk juga langkah penguatan database serta sistem integrasi dalam penyaluran bansos.
"Pembahasan sudah ada dan terus dilakukan. Kami sependapat ke depan skema tunai itu ideal dan harus segera direalisasikan," ujar Yustinus Prastowo kepada kumparan, Minggu (6/12).
ADVERTISEMENT