Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Bantu Hadapi Gejolak Ekonomi, Mekari Hadirkan Solusi Digital untuk UMKM
15 Agustus 2022 11:53 WIB
·
waktu baca 3 menitRiset SMB Pulse Index oleh perusahaan software-as-a-service (SaaS) terdepan di Indonesia, Mekari, menemukan tiga tren terkait peran teknologi dalam memperkuat resiliensi UMKM untuk menjaga pertumbuhan bisnis di tengah tantangan pandemi.
COO Mekari, Anthony Kosasih, mengatakan, pihaknya berkomitmen memperkuat pertumbuhan bisnis segala ukuran, termasuk UMKM. Anthony menjelaskan, Mekari telah melakukan riset SMB Pulse Index untuk memperlihatkan bahwa transformasi digital menguatkan resiliensi UMKM dalam menghadapi gejolak pasar. Riset ini pun mengerucutkan tiga tren terkait adopsi solusi digital yang bisa dijadikan pedoman bagi industri ketika menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan pasar.
“Tren pertama adalah UMKM yang sigap beradaptasi dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik pertumbuhan positif. Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih tajam. Terakhir, UMKM kini menggunakan solusi software-as-a-service (SaaS) sebagai platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital yang akan memuluskan operasional bisnis,” jelas Anthony.
Tiga peran teknologi untuk memperkuat resiliensi UMKM
Pada tren pertama, riset SMB Pulse Index mencatat bahwa 73 persen dari UMKM pengguna solusi digital yang disurvei merekam pertumbuhan positif selama 2021 saat pandemi memuncak. Khusus untuk UMKM di segmen business-to-consumer (B2C), pergeseran konsumen ke belanja omnichannel atau online shopping telah membantu UMKM yang terdigitalisasi untuk kembali ke titik pertumbuhan positif.
Lalu tren kedua memperlihatkan bahwa UMKM yang menggunakan berbagai solusi digital yang saling terhubung untuk membentuk suatu ekosistem digital mencatat pertumbuhan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan UMKM yang sebatas menggunakan satu solusi saja.
Lebih dalam lagi, UMKM yang menggunakan bermacam-macam solusi digital atau multi-tech adopter di segmen B2B merekam pertumbuhan positif 1,54 kali lebih dibandingkan dengan mereka yang menggunakan satu macam solusi digital atau single-tech adopter di segmen serupa. UMKM multi-tech adopter di segmen B2C juga merekam pertumbuhan positif 1,51 kali lebih dibandingkan dengan single-tech adopter di segmen sama.
Solusi digital, terutama yang mempermudah otomatisasi, mengendalikan operasional bisnis di internal, dan memonitor pergerakan bisnis dengan memfasilitasi para karyawan untuk bekerja lebih produktif, akan berdampak positif bagi pertumbuhan.
“Penggunaan solusi digital yang tinggi tidak terlepas dari talenta digital. Bisnis mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan akses ke solusi digital bagi lebih dari 5 karyawannya mencatat pertumbuhan positif antara 1,31 kali hingga 1,39 kali lebih dibandingkan dengan bisnis di segmen serupa yang memberikan akses ke solusi digital bagi sama dengan atau kurang dari 5 karyawannya,” tambah Anthony.
Sedangkan tren ketiga, UMKM kini memanfaatkan solusi digital berbasis awan yang agile dan scalable sebagai platform di mana solusi-solusi lainnya dapat berjalan. Sebagai contoh, solusi SaaS untuk akuntansi sering dihubungkan dengan solusi digital untuk omnichannel commerce, pengelolaan pajak, teknologi financial seperti pembayaran, dan e-commerce demi menciptakan suatu ekosistem digital yang terpadu agar operasional bisnis dari ujung ke ujung lebih lancar.
Anthony menambahkan, ke depannya UMKM perlu memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, semakin mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, dan mengadopsi teknologi finansial, atau fintech, untuk memperkuat bisnis.
“Resiliensi bisnis kian kritis mengingat bahwa ekonomi dan pasar akan terus berubah. UMKM yang resilien tidak saja baik bagi kelanjutan bisnis itu sendiri, namun juga laju penguatan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada industri tersebut,” tutupnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Mekari