Batal Diekspor, Beras Bulog Mau Diolah Buwas Jadi Tepung Terigu

4 Juli 2019 17:20 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Perum Bulog batal melakukan ekspor beras pada tahun ini. Langkah itu sempat diwacanakan sebagai salah satu upaya agar beras Bulog tidak menumpuk di gudang.
ADVERTISEMENT
Namun, ekspor urung dilakukan karena harga beras Bulog kalah murah dari beras Vietnam dan Thailand. Kini, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso punya rencana baru. Beras stok lama yang ada di gudang akan diolah menjadi tepung terigu.
“Tepung terigu beras, banyak negara yang membutuhkan itu. Filipina juga butuh itu. Papua Nugini, tapi secara keseluruhan kan membutuhkan itu,” kata pria yang akrab disapa Buwas ini ketika ditemui di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (4/7).
Namun untuk merealisasikan rencana itu, Buwas berkomunikasi dulu dengan berbagai pihak terkait.
“Saya sekarang kan harus komunikasikan ke menteri perindustrian, perdagangan kan gitu. Karena itu kan bukan bidang khususnya Bulog. Tapi ide dari siapa pun kan boleh. Nanti kita sampaikan ke yang lebih berwenang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, mulai tahun ini pemerintah mengganti program bantuan sosial berupa pembagian beras untuk warga miskin, yakni Beras Sejahtera (Rastra), dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kalau dulu Bulog menyalurkan 250 ribu ton Rastra setiap bulan, kini tidak lagi.
Akibatnya, beras Bulog menumpuk di gudang karena tak tersalurkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Bulog sempat mewacanakan ekspor beras.