Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA ) hingga kini masih terus merampungkan rencana kerja sama terkait teknis layanan pembayaran bersama dengan WeChat Pay dan Alipay. Keduanya merupakan layanan pembayaran nontunai asal China. Perseroan menargetkan awal kuartal I 2020, BCA sudah bisa menerima pembayaran melalui Alipay maupun WeChat Pay.
ADVERTISEMENT
"Saya kira masih terus kita proses secara technicality kita harapkan awal tahun depan mudah mudahan kuartal I tahun depan sudah bisa bekerja sama," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat ditemui usai paparan kinerja hingga kuartal III 2019 di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (28/10).
Dalam kerja sama bisnis ini, BCA sebagai penyedia layanan (aquiring). Jahja menekankan salah satu tujuan kerja sama ini yaitu untuk menjaga industri wisata, khususnya turis yang berasal dari China mereka terbiasa membayar melalui Alipay dan WeChat Pay.
"Bisa ditaruh di merchant-merchant khususnya di daerah wisata, di mana banyak traveler dari China. Turis dari sana kalau datang mereka sudah terbiasa tidak bawa kartu kredit, banyak dengan gadget saja. Nah itu bisa melakukan payment langsung ke EDC (Electronic Data Capture)," jelas Jahja.
ADVERTISEMENT
Alipay dan WeChat Pay selaku penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) asing membutuhkan acquirer atau pihak yang dapat memproses data uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain. Untuk itu, Alipay dan WeChat harus menggandeng perbankan nasional yang masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV.
Dia menjelaskan, pada dasarnya semua bank di dalam negeri memang tengah melakukan kerja sama dengan fintech untuk mengikuti perkembangan. Hanya saja, setiap bank punya pertimbangan dan pengemasan dalam aplikasi yang digandengnya.