Begini Penjelasan BPS soal Konsumsi Pemerintah Kontraksi di Kuartal I 2025

5 Mei 2025 16:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kantor Pusat BPS, Rabu (5/2/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kantor Pusat BPS, Rabu (5/2/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2025 sebesar 4,87 persen, menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,11 persen.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab melambatnya ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2025 ini adalah konsumsi pemerintah yang terkontraksi. Pada kuartal I 2024, konsumsi pemerintah terkontraksi 1,38 persen secara tahunan. Sementara periode yang sama tahun lalu, konsumsi pemerintah tumbuh 19,9 persen.
Amalia menjelaskan, pada tahun lalu konsumsi pemerintah bisa tumbuh tinggi karena adanya belanja Pemilu. Sementara tahun ini, tidak ada porsi belanja pemerintah yang besar seperti untuk Pemilu.
"Di tahun lalu terjadi realisasi anggaran yang relatif lebih cepat dan juga relatif lebih banyak karena adanya pemilu tahun 2024," kata Amalia di kantornya, Senin (5/5).
Ditanya apakah kontraksi belanja pemerintah juga disebabkan oleh efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Amalia mengatakan dampak dari program efisiensi tersebut belum bisa terlihat pada periode kuartal I 2025.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata dia, pada periode tersebut belanja pemerintah masih dalam proses pengurusan administrasi. Amalia mengatakan dampaknya baru akan terlihat mulai kuartal II 2025.
"Jadi karena di kuartal I ini masih adanya proses administrasi untuk kemudian realokasi menjadi kegiatan-kegiatan pemerintah maupun kegiatan ekonomi lainnya," kata Amalia.