Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) memperingatkan agar investor tak gampang tergiur dengan iming-iming imbal hasil tinggi investasi reksa dana .
ADVERTISEMENT
Hal itu berkenaan dengan adanya sejumlah kasus pembekuan reksa dana oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan atau OJK baru-baru ini.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menyampaikan, selama ini banyak terdapat anggapan yang kurang tepat. Bahwasanya, manajer investasi yang tidak memberi kepastian menggiurkan terhadap imbal hasil investasi dianggap kurang menarik.
Padahal, menurutnya justru manajer investasi yang ideal ialah yang tak langsung menjanjikan imbal hasil tinggi. Sehingga, ada kewaspadaan terhadap dinamika pasar.
“Yang jatuh itu banyaknya yang menjanjikan. Mereka sering bilang 'Jangan khawatir', tapi carilah manajer investasi yang benar-benar oke dan jumlahnya besar daripada yang main-main," ujar Inarno saat temu media di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan maraknya kasus pembekuan reksa dana , oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, maka BEI berencana akan memanggil para manajer investasi dalam waktu dekat ini.
"Rencananya nanti tanggal 10 Desember kita mau undang pelaku reksa dana, biar mereka yang menjelaskan. Karena ini ada yang mesti diluruskan," sambungnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:09 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini