Bekraf Akan Bangun Kota Ekonomi Kreatif, Habiskan Dana Rp 100 Triliun

15 Juli 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala badan ekonomi kreatif, Triawan Munaf, saat berada di acara konser simfoni negeri untuk TNI. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala badan ekonomi kreatif, Triawan Munaf, saat berada di acara konser simfoni negeri untuk TNI. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada akhir tahun ini berencana membangun kota yang dikhususkan sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif nasional. Kota kreatif tersebut akan dibangun di atas lahan 5.000 hektare.
ADVERTISEMENT
Kepala Bekraf, Triawan Munaf, mengatakan kota tersebut nantinya akan disebut Bekraf Creative District (BCD). Lokasinya tidak jauh dari Jakarta, hanya sekitar 1 jam berkendara dari pusat ibu kota.
"Tapi kami belum bisa sebutkan kotanya, karena nanti takutnya harga tanahnya bakalan boom (naik)," kata Triawan di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (15/7).
Rencananya ground breaking BCD ini akan dilakukan pada tahun depan. Nantinya, lahan seluas 5.000 hektare tersebut akan dibagi ke dalam 6 sub sektor yaitu kuliner, fesyen, kriya musik, film, dan game.
Dalam kawasan tersebut akan dilengkapi dengan ekosistem pendukung seperti perumahan hingga sekolah.
"Misalnya ada seorang arsitek atau musisi yang mau tinggal di sana, tentu mereka kalau sudah punya anak, anaknya sekolah di mana? Hal-hal seperti ini perlu dipadukan dengan pengembangan sebuah kota yang lengkap," ujarnya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Triawan mengatakan pembangunan kota kreatif ini ditaksir menghabiskan dana Rp 100 triliun. Dia menegaskan anggaran pembangunan kota kreatif ini bukan berasal dari pemerintah atau APBN, melainkan mengandalkan kerja sama dengan pihak swasta.
ADVERTISEMENT
"Bisa lebih (dari Rp 100 triliun). Bukan dari pemerintah lho," ujarnya.
Triawan berharap kota kreatif ini nantinya dapat meringankan beban Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dalam menopang pertumbuhan ekonomi kreatif.
Menurut dia jika pembangunan ekonomi kreatif bisa terpusat dan dekat dengan infrastruktur lain, maka pertumbuhannya pun bisa lebih cepat.
"Gini saja, dengan situasi yang ada saja ya dari semua pusat kreatif di daerah, apalagi disentralisasikan di sana. Dan juga dekat dengan pelabuhan dan segala macam akan cepat progresnya," tandasnya.