Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berita Populer: Bahlil Calon Kuat Menteri Investasi; Keuangan Lorena Terpuruk
12 April 2021 6:30 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Berita itu dilengkapi dengan keuangan perusahaan bus Lorena yang anjlok.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Minggu (11/4):
Bahlil Calon Kuat Menteri Investasi
Presiden Jokowi akan membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi. Rencana ini disebut-sebut akan dilakukan Jokowi dalam waktu dekat. Sementara nama Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Bahlil Lahadalia, disebut sebagai calon kuat Menteri Investasi tersebut.
Kabar soal Bahlil Lahadalia sebagai calon kuat Menteri Investasi, sudah diterima kumparan sejak Jumat (9/4), tak lama setelah sidang paripurna DPR memberi persetujuan atas pembentukan kementerian baru. Setidaknya dua sumber dari kementerian bidang ekonomi, membisikkan informasi tersebut.
"Jadi nanti posisinya rangkap, Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM. Seperti Menteri ATR merangkap Kepala BPN," ujar pejabat eselon I di kementerian itu. Hal ini dibenarkan sumber lain, "Kalau tidak berubah ya harusnya Bahlil yang jadi (Menteri)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi soal ini, Bahlil Lahadalia, melempar ke juru bicaranya, Tina Talisa. "Saya sedang di Solo. Tanya ke Tina Talisa saja," kata Bahlil saat dihubungi kumparan, Jumat (9/4).
Sementara Tina memberi jawaban normatif, soal kabar bos-nya yang disebut jadi calon kuat Menteri Investasi. "Terkait Kementerian Investasi, hal tersebut merupakan kewenangan Bapak Presiden Jokowi. BKPM dalam posisi mengikuti arahan Bapak Presiden," kata Tina.
Keuangan Bus Lorena Terpuruk
Perusahaan Bus Lorena pernah tercatat sebagai pemilik bus tingkat terbanyak. Pada tahun 2019, Lorena memiliki 20 unit bus tingkat Mercedes-Benz tipe Jetbus 2+.
Langkah Lorena memperbaharui busnya agar mampu bersaing dengan sesama perusahaan bus jarak jauh serta moda transportasi kereta api hingga pesawat.
Tapi, pandemi membuat rencana perusahaan bus seperti Lorena berubah. Pembatasan pergerakan orang hingga larangan mudikLebaran 2020 berdampak besar terhadap operasional dan keuangan Lorena.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tahun 2020, posisi kewajiban perusahaan (liabilitas) yang di dalamnya termasuk posisi utang perusahaan meningkat dari Rp 41,46 miliar di 2019 menjadi Rp 48,84 miliar di 2020.
Pada laporan rugi-laba, pendapatan perusahaan bernama PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) itu turun 46,89 persen menjadi Rp 89,52 miliar.
Penurunan pendapatan akibat pandemi dan larangan mudik itu memperburuk catatan rugi Lorena yang tahun 2019 sudah alami kerugian. Lorena rugi dari Rp 2,20 miliar di 2019 menjadi Rp 33,12 miliar di 2020.