Bersiap Hadapi Nataru, Blue Bird Bakal Tambah Armada Sementara

Direktur Utama Blue Bird, Sigit Priawan Djokosoetono. Foto: PT Blue Bird Tbk

PT Blue Bird Tbk (BIRD) mulai bersiap-siap menghadapi lonjakan permintaan selama masa natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Salah satu antisipasinya adalah menambah jumlah armada sementara.

Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono, mengungkapkan biasanya akan terjadi kekurangan pasokan armada selama Nataru berlangsung, terutama di daerah-daerah wisata.

"Dengan adanya demand yang tinggi beberapa tempat kita ada supply yang sedikit terhambat, terutama di daerah-daerah wisata, terjadi keterbatasan suplai tetapi kita siasati dengan penambahan armada sementara," ujar Sigit kepada wartawan usai peluncuran Bluebird Academy, Rabu (7/12).

Sigit tidak membeberkan secara detail berapa penambahan jumlah armada Blue Bird selama Nataru. Namun dia berkata penambahan akan terjadi di beberapa kota besar yang menjadi destinasi wisata masyarakat.

"Kita tetap di Jakarta tentunya, kita siapkan kendaraan untuk bisa supply pada saat peak nanti, terutama paling banyak di Jakarta lalu di daerah wisata seperti Bali, lombok dan sekitarnya," ungkap dia.

Pengemudi taksi Bluebird sedang mengisi daya untuk taksi listriknya di tempat pengisian daya baterai Blue Bird Group, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Selain itu, Sigit juga menyebut perusahaan masih menimbang kondisi meningkatnya kembali kasus COVID-19. Sehingga otomatis akan menekan mobilitas masyarakat selama musim liburan ini.

"Ini yang perlu kita lihat karena kondisi sekarang kita juga perlu berhati-hati dalam hal kondisi peningkatan demand, tapi juga ada peningkatan COVID-19 jadi kami masih melihat peningkatan demand berapa banyak," jelas Sigit.

Meski begitu, dia memproyeksi lonjakan permintaan di November-Desember 2022 cukup baik dan jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Selain karena momen Nataru, perhelatan KTT G20 di Bali bulan lalu juga menjadi katalis positif bagi perusahaan.

"Kita kemarin ada katalis yang sangat besar terjadi dari G20, itu merupakan salah satu katalis, tapi berikutnya adalah order mendekati akhir tahun kan memang ada peningkatan juga secara natural," pungkas Sigit.