Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Biaya Hidup Makin Tinggi, Pekerja di Australia Kini Banyak Ambil Kerja Sampingan
14 Januari 2025 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Biro Statistik Australia baru-baru ini merilis data yang menunjukkan jumlah pekerja yang memiliki lebih dari satu pekerjaan meningkat. Angkanya mencapai 986.400 orang alias 6,6 persen dari orang yang bekerja di Australia.
ADVERTISEMENT
Mengutip abc, Profesor dari Sydney University of Business School, Angela Knox mengatakan, alasan utama orang mengambil pekerjaan tambahan karena adanya tekanan biaya hidup akibat inflasi yang terus meningkat.
“Pertumbuhan upah tidak sebanding dengan laju pertumbuhan inflasi,” kata Angela dikutip kumparan, Selasa (14/1).
Faktor lain di balik pertumbuhan jumlah orang yang memiliki banyak pekerjaan adalah pengangguran, saat orang bekerja lebih sedikit jam dari yang mereka inginkan.
Knox mengatakan, hal ini berarti orang-orang sering kali mencari pekerjaan lain untuk mencoba menambah jam kerja menjadi pekerjaan penuh waktu.
“Jadi mereka mengambil pekerjaan sampingan untuk dapat menambah penghasilan rutin mereka, agar dapat memenuhi komitmen rutin mereka,” sambungnya.
Pekerja seni bernama Frank Hoyt menyebut, dirinya tetap menjalankan bisnis memperbaiki mobil yang rusak akibat hujan es, tetapi karena pekerjaan bergantung pada cuaca, tingginya biaya hidup memaksanya mengambil pekerjaan kedua, yakni mengecat rumah.
ADVERTISEMENT
"Sulit. Bukan hanya biaya sewa dan lain-lain yang naik, tetapi juga biaya material dan hal-hal seperti itu untuk pekerjaan," terang Frank.
Laporan dari Great Southern Bank menemukan data menunjukkan 40 persen pemilik rumah di Australia yang disurvei, sedang mempertimbangkan pekerjaan sampingan dan 21 persen pekerjaan kedua untuk membantu pembayaran pinjaman rumah.
CEO Airtasker Tim Fung mengungkap meroketnya biaya hidup, mendorong banyak orang untuk mencantumkan keahlian mereka di platform pencari kerja daring guna memperoleh uang tambahan.
"Kami melihat peningkatan sebesar 80 persen dari tahun ke tahun dalam hal orang yang beralih ke pekerjaan semacam ini untuk mendapatkan uang tambahan," jelas Tim Fung.
Namun, ia juga mencatat kenaikan suku bunga telah meredam sentimen konsumen di Australia, yang menyebabkan berkurangnya permintaan pada platform dari pelanggan dan lebih sedikit pekerjaan yang diposting.
ADVERTISEMENT
Data ABS merinci lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki yang mengambil pekerjaan sampingan, dengan 7,7 persen perempuan yang bekerja memiliki banyak pekerjaan, dibandingkan dengan 5,8 persen laki-laki yang bekerja.
"Hal ini mungkin terjadi karena perempuan cenderung bekerja paruh waktu dan sering kali juga sementara serta mereka mengatur jam kerja mereka di sekitar komitmen keluarga mereka," cakap Angela.
Seperti halnya Nataasha Torzsa yang berusia 34 tahun, seorang ibu tunggal yang bekerja penuh waktu untuk pemerintah Queensland, diketahui memiliki beberapa pekerjaan sampingan untuk membantu memenuhi kebutuhan dan menghidupi anaknya yang berusia empat tahun.
“Semua tagihan saya meningkat tahun lalu, termasuk sewa, asuransi mobil, dan internet,” imbuh Nataasha.
Menurut Knox, bekerja pada pekerjaan kedua memiliki manfaat yang jelas dalam hal memberikan penghasilan tambahan, ada banyak pertimbangan dan potensi kerugian. Salah satunya, stres karena mengkoordinasikan banyak pekerjaan.
ADVERTISEMENT
*Setiap Sumber Pendapatan Wajib Bayar Pajak*
Australian Taxation Office (ATO) menerangkan, efek adanya pekerjaan tambahan berarti bukan sekadar penghasilan tambahan saja, tetapi berpotensi pada kewajiban membayar pajak tambahan.
Kantor Pajak Australia itu memberi tahu, setiap sumber pendapatan wajib membayar pajak.
"Kami menghitung penghasilan kena pajak Anda menggunakan semua penghasilan yang Anda peroleh. Ini termasuk pekerjaan dan usaha sampingan Anda, dan penghasilan lain yang mungkin Anda peroleh. Total penghasilan Anda memungkinkan kami menghitung hal-hal seperti Medicare Levy atau pembayaran pinjaman studi Anda," demikian pernyataan situs web ATO.
Asisten komisaris ATO Tim Loh mengatakan, setiap pendapatan tambahan yang diperoleh melalui pekerjaan sampingan perlu dilaporkan.
"Meskipun selalu ada cara baru dan berbeda untuk menghasilkan uang, kewajiban perpajakannya tetap sama," jelas Loh.
ADVERTISEMENT