Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Pemerintah Tambal Pakai Utang

3 Agustus 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pekerja berjalan ditengah rel pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja berjalan ditengah rel pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Cost Overrun alias pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) rencananya bakal ditambal menggunakan utang. Ini disampaikan Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
ADVERTISEMENT
Adapun cost overrun yang dialami proyek KCJB ini diperkirakan mencapai USD 1,176 miliar atau setara Rp 16,8 triliun.
Menurut Arya, dana untuk menambal proyek ini akan dilakukan lewat konsorsium pemegang saham maupun lewat loan atau pinjaman. Sebesar 25 persen dari biaya tambahan itu ditanggung konsorsium BUMN yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan konsorsium China.
"Buat cost overrun ini akan dibagi nanti diperkirakan 25 persen itu masing-masing akan chip in, BUMN Indonesia akan chip in BUMN China akan chip in sesuai dengan komposisinya," ujar Arya kepada wartawan, Rabu (3/8).
"Kita perkirakan chip in-nya Rp 4 triliun, yang dimasukan ke KAI lewat PNM," sambung Arya. Penyertaan Modal Negara ini, kata Arya, dibutuhkan PT KAI lantaran seretnya keuangan BUMN transportasi imbas corona.
ADVERTISEMENT
Arya menjelaskan, sebesar 40 persen dari total Rp 4 triliun tersebut akan ditanggung oleh konsorsium China. Sementara untuk 75 persen dari sisa kebutuhan dana tambahan, akan dicari lagi lewat skema utang.
"Rp 4 triliun di konsorsium BUMN Indonesia, Rp 3 triliun BUMN China, sisanya loan dari KCJB. Nanti yang 75 persen kita akan cari, cari dari perbankan mana, dari China atau dari mana. Ini tetap B to B ini penyertaan modal negara," pungkas Arya.