Bicara soal Ekonomi Kelautan, Mari Elka Pangestu Puji KKP Era Susi Pudjiastuti

22 Desember 2020 12:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahli ekonomi Indonesia Mari Elka Pangestu. Foto: ANTARA FOTO/Saptono
zoom-in-whitePerbesar
Ahli ekonomi Indonesia Mari Elka Pangestu. Foto: ANTARA FOTO/Saptono
ADVERTISEMENT
Direktur Pelaksana Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, bicara mengenai transformasi menuju pembangunan ekonomi kelautan berkelanjutan. Menurut Mari, potensi ekonomi di sektor kelautan ini perlu dikelola secara maksimal lantaran besarnya wilayah laut Indonesia.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, kata Mari, menjaga keberlanjutan perekonomian di sektor kelautan juga menjadi komitmen High Level Panel (HLP) for Sustainable Ocean Ekonomi Expert Group. Mari sendiri menjabat sebagai Ketua Dewan HLP.
Mari menjelaskan, riset HLP menunjukkan bahwa terdapat sejumlah ancaman yang dihadapi sektor kelautan dan perikanan. Mulai dari perubahan iklim yang berdampak pada naiknya suhu dan permukaan laut, kegiatan pengembangan di sepanjang pesisir yang tidak berkelanjutan, hingga persoalan sampah plastik.
Selain itu ada juga masalah penangkapan ikan berlebihan yang menyebabkan terancamnya habitat dan keanekaragaman hayati. Salah satu persoalan yang mesti diselesaikan terkait ancaman terakhir ini, kata Mari, yakni praktik Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing).
Susi Pudjiastuti. Foto: Dok. Susi Pudjiastuti
Di Indonesia sendiri, menurut mantan Menteri Perdagangan itu, komitmen memerangi IUU Fishing ini sudah dimulai. Ia menilai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam 5 tahun terakhir di era Susi Pudjiastuti konsisten memberantas praktik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Penangkapan ikan yang berkelebihan telah mengancam habitat laut dan keanekaragaman hayati dari pesisir sampai lautan lepas. Jadi ini saya rasa kalau di Indonesia, isu ini sudah sangat mengemuka selama terutama 5 tahun terakhir dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Kementerian KP," ujar Mari dalam diskusi yang digelar IOJI, Selasa (22/12).
Hasilnya, dengan upaya pemberantasan illegal fishing sumber daya perikanan Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurut Mari, upaya tersebut pantas untuk terus dijalankan.
"Menghapus IUU Fishing dan menghapus juga subsidi perikanan yang menyebabkan dampak negatif. Jadi ini semua target dan komitmen dari anggota HLP," ujarnya.
"Untuk Indonesia tentu kita sudah bekerja mengembalikan stok di laut. Bahkan dalam satu paper yang ada di studi HLP, dari tindakan yang dilakukan beberapa tahun lalu itu stok ikan sudah kembali meningkat 30 persen, jadi ini adalah salah satu berita baik," pungkas Mari Elka Pangestu.
ADVERTISEMENT