Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Biden Serang Trump soal Pengangguran di AS: 22 Juta Lapangan Kerja Hilang
28 Juni 2024 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Puncaknya, kata Biden, terjadi pada Maret dan April 2020 ketika perekonomian global terpuruk akibat pandemi COVID-19. Karena kondisi itu, Biden sebagai Presiden AS terpilih sejak 2021 harus menghadapi ekonomi AS yang buruk.
“Usai kepemimpinan Trump, kita mempunyai perekonomian yang berada dalam kondisi pandemi dan ditangani dengan sangat buruk,” kata Biden dalam Debat Calon Presiden AS, Kamis (27/6) waktu setempat.
Biden mengakui masyarakat AS memang sempat mendapatkan kembali lapangan kerja di bawah kepemimpinan Trump. Hal ini terlihat dari sejumlah bantuan sosial (bansos) yang diberikan ke warga dan membuka lebih dari 12 juta lapangan kerja dari Mei 2020 hingga Desember 2020.
Biden sebagai Presiden AS selanjutnya harus meneruskan pemulihan ekonomi AS. Dia mengeklaim berhasil mengatasi hal ini dengan membuka lapangan pekerjaan lagi yang mencetak rekor pada Juni 2022.
ADVERTISEMENT
“Sejak itu, AS telah menambah hampir 6,2 juta lapangan pekerjaan dan menjadi periode ekspansi lapangan kerja terlama kelima dalam sejarah,” ungkapnya.
Dia mengakui pandemi COVID-19 secara drastis mengubah lanskap ketenagakerjaan AS. Salah satu penyebabnya adalah sebagian besar angkatan kerja tidak kembali karena pensiun dini, dan kematian akibat COVID-19.
Selain itu, karena perubahan pola belanja konsumen serta implikasi kesehatan dan keselamatan, industri-industri yang berhubungan dengan publik tidak dapat dibuka kembali sepenuhnya atau segera diisi kembali. Beberapa dari pekerja tersebut mendapatkan pekerjaan di industri lain atau menggunakan kesempatan ini untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Ketika pandemi sudah lebih terkendali dan aktivitas tatap muka kembali normal, industri-industri padat karya di AS menghadapi kekurangan pekerja.
“Dia (Trump) satu-satunya orang yang berpikir bahwa dia adalah (pemimpin) ekonomi integrasi yang hebat di dunia. Tapi faktanya adalah kita bangga dengan situasi di mana dengan perekonomiannya, dia memberi penghargaan kepada orang kaya, dengan pemotongan pajak terbesar dalam sejarah Amerika USD 2 triliun,” kata Biden.
ADVERTISEMENT
Biden menyebut Trump meningkatkan defisit yang lebih besar ketika COVID-19. “Dia meningkatkan defisit lebih besar daripada presiden yang sebelumnya menjabat,” kata Biden.
Joe Biden (81) dan Donald Trump (78) kembali berhadapan dalam debat perdana calon presiden Amerika Serikat. Keduanya merupakan kandidat tertua dalam sejarah Pemilu AS. Isu ekonomi hingga Konflik Gaza diprediksi mencuat dalam debat perdana.
Updated 29 Juni 2024, 7:16 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini