Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bio Farma dan Perusahaan AS Bikin Vaksin HPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini
13 Desember 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Bio Farma (Persero) menandatangani perjanjian kerangka kerja sama dengan Merck Sharp & Dohme (MSD). Kedua perusahaan akan kembangkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) demi mencegah kanker serviks pada perempuan.
ADVERTISEMENT
MSD merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang manufaktur farmasi. Mereka akan melakukan transfer teknologi berupa produksi HVP secara lokal di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Guna Sadikin yang hadir pada penandatanganan tersebut memaparkan kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua untuk perempuan.
“Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kanker serviks menempati penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan dengan rata-rata kematian 13.9 per 100.000 penduduk,” tutur Budi di Westin Jakarta, Senin (13/12).
Oleh karena itu, pengembangan vaksin ini selaras dengan program Kemenkes untuk mengeradikasi HPV sepenuhnya dari Tanah Air.
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan vaksin HPV produksi lokal ini telah diproduksi sebanyak 2,8 juta unit. Dari jumlah tersebut, vaksin akan pertama diberikan pada anak perempuan yang duduk di bangku SD kelas 5 dan 6 secara gratis.
ADVERTISEMENT
Honesti menjelaskan, pemberian vaksin ini kepada anak SD menjadi salah satu vaksin dasar yang wajib dan gratis di program Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) sesuai aturan pemerintah.
“Anak perempuan kelas 5 dan 6 SD Indonesia menjadi target program vaksinasi HPV yang digencarkan oleh Kementerian Kesehatan pada 2023 mendatang. Gratis,” tambahnya.
Adapun pemberian vaksin HPV kepada anak SD karena dianggap belum aktif secara seksual. Meski begitu, dia bilang vaksin ini juga efektif bagi perempuan secara umum dan akan dikomersilkan setelah vaksinasi pertama berhasil.