Bisakah Penas Menjadi Induk Holding BUMN Penerbangan?

24 April 2019 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat di Bandara. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat di Bandara. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Survai Udara Penas memiliki peluang menjadi induk holding BUMN penerbangan. Jika benar terjadi, tak sedikit keraguan yang timbul terhadap Penas. Hal ini lantaran Penas hanya BUMN yang memiliki laba sekitar Rp 3 miliar di tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Direktur Eksekutif PPM Manajemen, Bramantyo Djohanputro, menilai Penas tetap bisa memimpin holding penerbangan. Namun, holding yang bisa dipimpin cukup terbatas.
"Perusahaan kecil bisa saja jadi induk sebuah holding," katanya kepada kumparan, Rabu (24/4).
Namun, kata dia, bentuk holding tersebut hanya berupa holding investasi atau holding operasional. Menurut dia, bentuk holding sendiri terdiri atas tiga, yakni investasi, operasional, dan strategis.
Holding investasi merupakan holding di mana induknya berfungsi sebagai kendaraan pemegang saham untuk mengelola saham-saham yang ada di perusahaan dalam holding. "Ekstremnya, pekerjaannya adalah buy, hold, dan beli saham," ujarnya.
Sedangkan holding strategis merupakan bentuk holding di mana induk akan mengembangkan usaha anak secara hulu hingga hilir. Bisa juga melakukan pengembangan usaha dalam rangka memanfaatkan ekonomi skala.
Skytrain di Bandara Soekarno Hatta Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Sementara dalam holding strategis, induk holding tidak terlibat langsung dalam kegiatan operasional. Tetapi lebih pada memberi dukungan pada anak-anak perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Misalnya mengelola akses pendanaan, pengelola dana tersentral, pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi termasuk digitalisasi atau pengelolaan sumber daya manusia melalui integrated talent management system," katanya.
Karena ini, Bramantyo menilai bentuk holding strategis tidak sesuai apabila Penas ditunjuk sebagai induk holding BUMN penerbangan.
"Model holding strategis sulit diterapkan karena perusahaan kecil tidak memiliki parenting advantage yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak usaha yang besar," katanya.
Dia juga menyarankan agar dibuat peta jalan rencana holding penerbangan. Hal ini bertujuan agar holding penerbangan strategis bisa terbentuk dan anak-anak perusahaan bisa mendapat manfaat maksimal lewat parenting advantage.