Bisnis Hotel Murah Digulung Virus Corona, Kisah Airy dan OYO di Indonesia

8 Mei 2020 10:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airy, startup penginapan hotel murah dan sewa kamar. Foto: Dok. Airy
zoom-in-whitePerbesar
Airy, startup penginapan hotel murah dan sewa kamar. Foto: Dok. Airy
ADVERTISEMENT
Harga murah yang ditawarkan, menjadi salah satu keunggulan dalam menghadapi persaingan bisnis. Tapi rumus itu tak selalu berlaku dalam bisnis hotel murah, seperti yang ditawarkan oleh Airy dan OYO. Di tengah persaingan bisnis hotel yang makin sengit, keduanya tergulung oleh pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Airy Tutup Layanan di Indonesia
Mengutip laporan Deal Street Asia, Airy akan menghentikan semua layanannya di Indonesia pada 31 Mei 2020. Keputusan tersebut diambil karena kondisi sulit industri pariwisata, termasuk perhotelan, selama pandemi virus corona di Indonesia.
Airy yang berdiri pada 2015 itu telah memberitahu mitra hotel mereka terkait rencana penghentian bisnis. Menurut sebuah dokumen internal yang didapatkan Deal Street Asia, Airy telah melayangkan pemberitahuan kepada para mitra hotel terkait pemutusan kerja sama sepihak yang akan efektif mulai 31 Mei 2020.
Dalam dokumen tersebut tertulis bahwa keputusan untuk menghentikan kegiatan operasional secara permanen diambil Airy, karena pandemi COVID-19 telah memberikan pukulan langsung bagi industri pariwisata.
OYO Merumahkan Karyawan
Logo Oyo terpasang di gedung hotel. Foto: Anushree Fadnavis/Reuters
Kondisi yang hampir sama terjadi pada OYO yang baru masuk bisnis hotel murah di Indonesia sejak dua tahun lalu. Seorang karyawan dari manajemen OYO yang enggan disebutkan namanya, mengaku diminta mengambil cuti atau leave of absence di tengah masa work from home (WFH).
ADVERTISEMENT
"Jadi di-email, lalu sehari kemudian ditelepon, 'ikut meeting bareng ya, ada dari manajemen sama HR'. Tiba-tiba pas telepon tadi hanya HR aja. Kriteria (yang dirumahkan) enggak dijelasin secara spesifik, dia cuma bilang terpilih, jadi selama ini disebutnya gara-gara COVID-19 pendapatan menurun 20 persen," jelasnya kepada kumparan.
Kebijakan OYO merumahkan karyawannya berlangsung sejak pertengahan April lalu. Karyawan juga tidak diberikan kepastian mengenai berapa lama kebijakan tersebut akan diterapkan. Yang ia tahu, dirinya dan rekan-rekan bakal diberikan insentif Rp 1,5 juta per bulan.
Selain merumahkan karyawan, OYO juga menunggak refund kepada para mitranya. Menurut salah seorang pengelola properti yang menjadi mitra OYO, ada lebih dari 200 mitra yang ditunggak pembayaran refund-nya oleh OYO. Padahal mereka telah mengembalikan dana ke pelanggan yang membatalkan pesanan hotel.
ADVERTISEMENT
Update: Manajemen OYO Indonesia melalui Meta Rostiawati selaku Head of PR & Communications, pada Rabu (13/5), menyampaikan tanggapan terkait pernyataan mitra yang menyebut adanya tunggakan refund:
Sistem pemesanan kamar hotel-hotel OYO dilakukan secara langsung oleh pelanggan melalui berbagai opsi kanal pemesanan seperti aplikasi OYO, website OYO, atau Online Travel Agent (OTA). Termasuk sistem pembayarannya pun dilakukan secara online melalui kanal pemesanan tersebut. Demikian juga apabila terjadi pembatalan pemesanan oleh pelanggan yang bersangkutan maka permintaan pengembalian dana (refund) akan diproses secara langsung melalui kanal pemesanan tersebut dan tidak melalui pihak hotel atau Mitra.
Sehingga, perlu kami tegaskan bahwa informasi terkait penunggakan refund yang dilakukan OYO terhadap para mitra seperti yang tertulis dalam artikel adalah informasi yang tidak akurat.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.