Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bisnis Jastip Makanan Menjamur, Apa Keunggulannya Dibanding Layanan Pesan Antar?
30 Juli 2021 18:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bisnis jasa titip atau jastip makanan kian menjamur di tengah pandemi COVID-19. Bahkan seorang pegawai swasta yang menggeluti bisnis jastip ini bisa meraup untung bersih hingga Rp 15 juta dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
Tingginya minat jastip makanan ini karena berbagai alasan. Mulai dari biaya ongkos kirim yang lebih murah hingga keleluasaan pemesanan makanan.
Rizky Hafizhah Putri, salah seorang penikmat jastip makanan mengaku merasa lebih diuntungkan ketika membeli makanan dengan jarak yang jauh. Menurutnya besaran ongkos kirim dari jastip jauh lebih murah dibanding harus membelinya dengan layanan pesan antar ojek online (ojol) untuk pesanan jarak yang jauh.
"Kalau pakai jasa ojol, ongkos kirimnya bakal mahal banget. Dan juga ada batas maksimal jarak pengiriman kalau di aplikasi ojol," ujar Hafizhah saat dihubungi kumparan, Jumat (30/7).
"Jastip roti srikaya TET FAI, karena lokasinya cukup jauh dari rumah (di Depok), dan kebetulan ada teman yang buka jastip untuk makanan-makanan di daerah Jakarta, jadi yaudah yuk mari kita jastip aja," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut ongkos kirim dari jastip juga biasanya tak terlalu mahal. Jastip yang pernah dia gunakan hanya mematok ongkos kirim Rp 10.000 saja.
Selain ongkos kirim yang murah, menurutnya cara pemesanan makanan melalui jastip lebih nyaman. Pemesanan juga tak terbatas pada menu yang dipasang di aplikasi ojek online saja.
Pembelian makanan lewat jastip juga dinilai jangkauannya lebih luas. Bahkan bisa memesan pada kuliner yang tak terdaftar di aplikasi ojek online.
"Yang jelas dari segi ongkos kirim lebih murah, dan cenderung lebih leluasa untuk pesen-pesennya. Karena jastip ini bisa minta dicariin ke tempat makanan yang kita mau, meskipun tempatnya belum terdaftar di aplikasi ojol," katanya.
Sejauh ini jastip dinilai menjadi solusi bagi para pecinta kuliner. Apalagi kuliner langka yang mungkin tak masuk dalam aplikasi.
ADVERTISEMENT
"Cukup membantu, apalagi aku suka banget icip-icip makanan. Aku enggak perlu jauh-jauh ke tempatnya buat icip-icip makanan," tuturnya.
Masalah kebersihan pengantaran, apalagi di tengah pandemi, dia mengaku tak khawatir. Terlebih jastip yang digunakan juga dikenal jadi merasa lebih aman.
"Kalau lebih hygiene atau tidaknya, aku enggak bisa pastikan ya. Tapi karena yang dijastipin juga orang yang aku kenal, jadi ada rasa lebih percaya saja dengan yang dijastipin," tutupnya.
Live Update