Bisnis Parsel di Cikini Tak Ngaruh Larangan PNS Terima Bingkisan

30 Mei 2019 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual parsel di Cikini Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual parsel di Cikini Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah melarang Aparatur Negeri Sipil (ASN) untuk menerima parsel atau bingkisan apapun dalam Lebaran 2019. Larangan ini diberlakukan sebab parsel tersebut dapat diindikasikan sebagai gratifikasi atau suap.
ADVERTISEMENT
Larangan ini sebenarnya bukan kali ini saja dikeluarkan pemerintah. Tiap tahun aturan tersebut selalu disampaikan melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Apakah aturan tersebut mempengaruhi penjualan parsel?
Berdasarkan pantuan kumparan di pasar parsel musiman di Cikini, Jakarta Pusat terlihat tetap ramai. Salah satu pedagang di sini, Santi, mengatakan pembeli dari instansi pemerintah tetap banyak.
"Enggak ada pengaruhnya. Dari zaman SBY juga sudah dilarang, kurang keras apa coba (larangannya) waktu itu, tapi tetap saja ramai (pembelinya)," kata dia kepada kumparan, Kamis (30/5).
Penjual parsel di Cikini Foto: Helmi Afandi/kumparan
Santi mengatakan, instansi pemerintah yang kerap membeli ke tokonya seperti dari TNI dan Polri. Bahkan dia pernah menerima pesanan hingga 100 parsel untuk satu instansi.
ADVERTISEMENT
Sisanya, banyak juga pelanggannya dari perusahaan swasta dan individual. Adapun parsel yang paling banyak dibeli beragam, mulai dari bingkisan makanan dan pecah belah. Dia menghitung sudah lebih dari 500 parsel terjual.
Meski begitu, Santi mengakui penjualan tahun ini menurun. Bahkan hingga h-5 Lebaran 2019, dia baru mendapatkan untung sekitar Rp 20 juta, turun 50 persen.
"Agak sepi, tahun lalu bisa untung Rp 40 juta. Sekarang baru setengahnya. Mungkin karena barengan sama masuk sekolah ya," kata dia.
Sementara Wawan, pedagang parsel dan keranjang parsel yang lain mengatakan larangan kepada ASN tak terpengaruh. Tokonya tetap laris manis.
Kata dia, saking ramainya, sejak awal Ramadhan hingga hari ini, tokonya selalu lembur hingga pukul 24.00 WIB. Tokonya semakin ramai saat PNS menerima THR dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Ramai sekali itu. Alhamdulillah untung sekitar Rp 100 juta. Habis Pemilu juga sih. Tahun lalu di bawah Rp 100 juta," ucapnya.