BKPM Beberkan Investasi Asing Rp 700 Triliun Gagal Masuk ke Indonesia

13 November 2019 13:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (31/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (31/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada Rp 700 triliun investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang gagal masuk ke Indonesia. Hal ini karena terkendala sejumlah masalah domestik, termasuk perizinan.
ADVERTISEMENT
"FDI ini sudah di depan pintu. Tapi tidak bisa masuk dan berinvestasi ke dalam negeri. Sebab masalah-masalah sepele dan klasik, berputar-putar, izin-izin, rekomendasi, regulasi perpajakan, dan ketersediaan lahan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangan resmi, Rabu (13/11).
Dia melanjutkan, perusahaan tersebut siap masuk ke berbagai sektor usaha. Hanya saja, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen karena hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar.
“Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit membuat banyak investor ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa lari,” katanya.
Meski demikian, pihaknya akan tetap fokus membenahi persoalan domestik, termasuk perizinan dan pengadaan lahan.
“Promosi tetap jalan. Tetapi kita selesaikan yang antre masuk juga banyak. Ini saja belum bisa kita tangani. Kita akan benahi soal kewenangan perizinan sektoral, perpajakan, dan pengadaan lahan. Kita juga akan selesaikan masalah koordinasi di daerah,” ucap Bahlil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, BKPM juga berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan kepada investor. Bahkan dalam waktu dekat ini, menurut Bahlil akan ada terobosan kebijakan baru untuk mempercepat pelayanan investor.
"Bila perlu sejak turun pesawat, investor sudah kita tenteng. Ada yang dampingi sampai jadi buat perusahaan di sini. Dalam waktu dekat akan ada terobosan kebijakan baru guna mempercepat pelayanan kepada investor," tambahnya.