Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penyaluran kredit dari BNI Cabang Hong Kong untuk perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Indonesia terus meningkat. Diharapkan penyaluran kredit tersebut akan meningkatkan kinerja ekspor dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
General Manager BNI Hong Kong, Wan Andi Aryadi, mengatakan Hong Kong yang merupakan salah satu pusat perdagangan dunia menjadi kawasan strategis bagi perusahaan Indonesia yang ingin merambah pasar global.
"Perusahaan luar yang ingin impor dari Indonesia lebih confidence dengan Singapura atau Hong Kong. Makanya perusahaan besar pasti punya perwakilan di dua negara tersebut untuk menerbitkan (LC) letter of credit," kata Andi kepada kumparan di Hong Kong.
Menurut Andi, BNI Cabang Hong Kong berperan untuk membantu menerbitkan LC ke Indonesia. Beberapa perusahaan di Hong Kong yang terafiliasi dengan perusahaan di Indonesia juga mendapatkan fasilitas kredit dari BNI Cabang Hong Kong.
"Paling besar ada perusahaan tekstil yang mendapatkan fasilitas kredit USD 15 juta. Itu perusahaan asal Indonesia yang tujuan ekspornya ke China," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Andi mengatakan, perusahaan Indonesia yang mengekspor barangnya melalui Hong Kong memang kebanyakan dengan tujuan China. Menurut dia, BNI harus memfasilitasi para eksportir untuk memutus rantai perdagangan.
"Karena kalau mereka langsung di sini, mereka ajukan ke bank lokal itu sulit. Nanti akhirnya ada perantara. Makanya kalau melalui kita kan mereka nasabah kita juga. Kita tahu profil perusahaannya yang di Indonesia," katanya.
Selain tekstil, ekspor juga didominasi sarang burung walet. Bahkan, Andi mengatakan pihaknya menyalurkan kredit untuk perusahaan lokal Hong Kong, Hoi Fung Hong Ltd, yang menjadi importir burung walet.
Kredit yang diberikan mencapai 50 juta dolar Hong Kong. Menurut Andi, dengan penyaluran kredit untuk perusahaan importir juga akan berdampak positif bagi kinerja ekspor dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Level-level perusahaan menengah juga banyak yang kita salurkan kredit," katanya.
Sampai saat ini, fasilitas trade yang telah tercatat dalam buku BNI Hong Kong nilainya sudah mencapai USD 60 juta. Fasilitas perdagangan tersebut terdiri dari berbagai macam, seperti pembukaan LC, fasilitas financing, dan lainnya.
Adapun total jumlah aset yang dimiliki BNI Hong Kong saat ini jumlahnya mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Dari total tersebut, USD 500 juta merupakan pinjaman.