Bos Bank Mandiri dan Inalum Jadi Wamen, Siapa Pengganti Pilihan Erick?

Menteri BUMN, Erick Thohir dan Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo jalan kaki ke kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan

Menteri BUMN Erick Thohir akan segera mengisi sejumlah direksi BUMN yang kosong. Termasuk Bank Mandiri dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, yang merupakan induk holding BUMN tambang MIND.ID.

Bos kedua BUMN besar itu, yakni Kartika Wirjoatmodjo yang sebelumnya memimpin Bank Mandiri dan Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya memimpin MIND.ID, telah diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN.

"Besok kan baru rapat pertama antara saya, wakil menteri, sekretaris menteri, dan deputi. Kan surat keputusan menterinya mudah-mudahan saya tanda tangani hari ini," kata Erick Thohir di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (29/10).

Untuk pengisian posisi Dirut Bank Mandiri, Erick Thohir memberikan waktu 45 hari untuk mengangkat pejabat baru. Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk pergantian pengurus baru akan digelar Desember mendatang.

"Bank Mandiri (RUPSLB) 20 Desember," kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

Calon Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Kartiko usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Posisi tertinggi di emiten berkode BMRI itu, saat ini dijalankan oleh Wakil Direktur Utama, Sulaiman Arif Arianto. Bankir yang lama berkarier di Bank BRI itu masuk ke Mandiri sejak RUPS Tahunan pada 2015.

Sementara pengisian direktur utama di Inalum, relatif bisa lebih cepat karena bukan perusahaan terbuka. Sepeninggal Budi Gunadi Sadikin, jabatan Dirut Inalum sementara diisi oleh Direktur Layanan Strategis, Ogi Prastomiyono.

Sumber kumparan menyebutkan, calon pengganti definitif Budi Gunadi Sadikin, berasal dari kalangan internal di holding BUMN tambang itu. Saat nama kandidat itu dikonfirmasi, dia enggan bicara banyak.

"Walah.... itu jatah (hak-nya) pemegang saham," katanya kepada kumparan, Selasa (29/10).