Bos BCA Klaim Sudah Salurkan Kredit Rp 40 T untuk Infrastruktur

23 Februari 2019 17:57 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek LRT Jabodebek yang direncanakan beroperasi pada 2019 di Stasiun Taman Mini. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proyek LRT Jabodebek yang direncanakan beroperasi pada 2019 di Stasiun Taman Mini. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk memproyeksikan pertumbuhan kredit infrastruktur baru akan menggeliat mulai kuartal II 2019. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa pada awal tahun, penyaluran kredit secara umum masih melambat. Hal itu disebabkan oleh berbagai proyek pemerintah yang masih menunggu kepastian anggaran.
ADVERTISEMENT
“Biasanya kuartal satu enggak ada proyek. APBN APBD belum pada turun. Biasanya mungkin nanti kuartal II, III, IV,” ungkap Jahja di BCA Expoversary hari kedua di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (23/2).
Menurut Jahja selama ini pihaknya telah mendanai berbagai macam infrastruktur seperti jalan tol, power plan, hidro power, pelabuhan hingga LRT. Jahja mengaku jika tahun ini ada proyek-proyek sejenis maka tidak menutup kemungkinan BCA akan kembali berpartisipasi.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
“Infrastruktur kita saat ini sudah Rp 40 triliun lebih biayain. Versinya banyak, saya kira banyak sekali. LRT juga kita ikut. Tahun ini kalau jenis-jenis itu ada, kita mau ikut,” ujarnya.
Sepanjang 2017 hingga 2018, penyaluran kredit infrastruktur BCA meningkat 32 persen. Kredit untuk proyek jalan tol meningkat 62 persen, sedangkan instalasi air 1.637 persen. Adapun, proyek kereta api, telekomunikasi, bandara, dan kelistrikan masing-masing meningkat 47 persen, 22 persen, 62 persen dan 12 persen.
ADVERTISEMENT
BCA memberikan kredit kepada sejumlah proyek jalan tol, di antaranya tol Manado-Bitung, Makasar Seksi IV, Surabaya-Gresik, Nusa Dua-Benoa, dan Semarang-Batang. Adapun beberapa proyek kereta yang dibiayai adalah Light Rail Transportation (LRT), kereta bandara Soekarno-Hatta, dan kereta Jabodetabek.