Bos BTN: Keputusan Merger BTN Syariah dan BSI Rampung Tahun Ini

26 September 2023 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon Napitupulu di Pos Bloc Jakarta, Selasa (26/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon Napitupulu di Pos Bloc Jakarta, Selasa (26/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon Napitupulu menyebut pihaknya menjadwalkan keputusan merger PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN akan rampung tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Nixon enggan merinci pertimbangan BTN untuk diakuisisi, karena pihak BTN belum melaporkan rencana tersebut ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kita kan ikut keputusan pemerintah, sedang proses. Ya kita sedang jadwalin tahun ini untuk bisa ada keputusannya ya,” kata Nixon saat ditemui di Pos Bloc Jakarta, Selasa (26/9).
Sebelumnya ia bilang, perseroan akan melakukan akuisisi dengan salah satu bank syariah di 2023. Hal ini merupakan bagian dari strategi pemisahan (spin off) UUS dalam rangka menjalin kerja sama dengan BSI.
“Kan masih lihat-lihatan diligence dulu begitu kan gak gampang lah. Ada beberapa yang udah kita kontak, ya mudah-mudahan sebelum akhir tahun mengerucut lah,” tutur Nixon.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku pihaknya masih dalam tahap diskusi. Meski begitu, Tiko meminta BTN Syariah untuk melakukan spin off terlebih dahulu dengan menggunakan licensed atau izin bank yang memiliki dasar syariah.
ADVERTISEMENT
"Kalau BTN Syariah ini masih dalam diskusi, tapi salah satu konsep yang kita ajukan adalah tetap BTN melakukan spin off dulu menggunakan lisence bank yang sudah ada syariahnya," imbuh Tiko kepada awak media di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (14/8).
Tiko mengungkapkan, usai UUS BTN memisahkan diri dari entitas induk, maka BSI akan masuk sebagai pemegang saham. Namun, Tiko tak dapat memastikan BSI akan menjadi pemegang saham pengendali atau tidak.
Lebih lanjut, Tiko mengaku sangat hati-hati dalam melakukan pemisahan UUS BTN. Mengingat, BTN Syariah dan BSI merupakan perusahaan publik.
"Lagi digagas polanya, karena BTN perusahaan publik, BSI juga perusahaan publik. Kita harus hati hati, jadi mereka harus melakukan announcement secara publik dulu," tandasnya.
ADVERTISEMENT