Bos Freeport Pastikan Smelter di Gresik Bisa Produksi Emas hingga 50 Ton/ Tahun

12 September 2022 20:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Presiden PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengunjungi Freeport. Foto: Dok: Biro Pers Media Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Presiden PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengunjungi Freeport. Foto: Dok: Biro Pers Media Presiden
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, smelter tembaga baru tengah dibangun di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Kawasan ini dikuasai sebesar 40 persen dari Pelindo dan 60 persen dari PT AKR Corporindo Tbk.
ADVERTISEMENT
“Kami sedang membangun smelter tembaga baru dengan kapasitas 1,7 juta konsentrat tembaga ton per tahun. Kami ekspansi dengan PT Smelting, dengan kapasitas 0,3 juta konsentrat tembaga ton per tahun,” ujar Tony dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR, Senin (12/9).
Clayton menyebut produk Smelter berupa katoda tembaga yang diperkirakan mencapai 500 ribu. Selain itu, produk lainnya adalah emas dan perak murni batangan, dan Platinum Grup Metals (PGM).
“Produk akhir smelter berupa katoda tembaga, emas bervariasi antara 30-50 ton per tahun, dan perak mungkin sebesar 100 ton per tahun,” katanya.
Lebih lanjut, produk samping smelter tersebut berupa limbah yang dimanfaatkan, antara lain asam sulfat, perak, gypsum dan timbal. Sampai akhir Juli 2022, pencapaian kumulatif kemajuan fisik mencapai 36,2 persen.
ADVERTISEMENT
“Total serapan biaya sudah mencapai sekitar USD 1,2 miliar dari total investasi USD 3 miliar. Ada 12 ribu titik tiang pancang diselesaikan, hampir 70 persen tiang pancang,” sambung Clayton.
Clayton menambahkan, pekerjaan concrete mencapai hampir 10 persen, dengan pekerja konstruksi sudah sekitar 5.000 orang. Di tahun 2023 pekerja konstruksi akan akan bertambah 10 ribu orang, sehingga total tim mencapai 15 ribu orang.
“Hampir 98 persen tenaga kerja Indonesia, sisanya tenaga kerja dari lokal Jawa Timur. Target kemajuan fisik pada akhir 2022 mencapai 50 persen, dengan serapan biaya sekitar USD 1,5 miliar,” imbuhnya. Clayton menargetkan smelter tembaga mulai berproduksi pada Mei 2024.