Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde , mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu disampaikan Lagarde, melalui pernyataan tertulis yang diterbitkan IMF, Selasa (16/7).
ADVERTISEMENT
"Saya telah bertemu dengan Dewan Eksekutif dan mengajukan pengunduran diri saya dari IMF yang berlaku mulai 12 September 2019. Penyerahan tanggung jawab saya sebagai Direktur Pelaksana akan tetap berlaku sampai saat itu," ujar Lagarde.
Lagarde selanjutnya akan fokus menjalankan proses pencalonan sebagai Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB). Adapun penyebab dia menyampaikan pengunduran diri saat ini, karena telah mendapat kepastian dari Parlemen Eropa yang menyetujui pencalonannya di ECB.
Sambil menunggu proses pemilihan Direktur Pelaksana IMF yang baru, jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelaksana IMF akan dipegang oleh David Lipton, yang merupakan Wakil Direktur Pelaksana IMF.
"Dewan Eksekutif sekarang akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk proses pemilihan Direktur Pelaksana yang baru. David Lipton tetap bertindak sebagai Direktur Pelaksana Tugas kami," tambahnya.
Sebelum Christine Lagarde , pucuk pimpinan lembaga keuangan global lainnya yakni Jim Yong Kim, juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Bank Dunia, pada awal tahun ini. Padahal, masa jabatannya baru akan berakhir tiga tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Pengunduran diri Kim diduga karena perselisihan kebijakan antara ia dengan Presiden AS Donald Trump terkait perubahan iklim.
Adapun Presiden Bank Dunia saat ini adalah David Malpass. Malpass adalah penasihat ekonomi Trump selama kampanye pemilu 2016. Dia juga sempat menjabat sebagai kepala ekonom di bank investasi Bear Stearns and Co sebelum perusahaan itu jatuh pada 2008.
Dia juga pernah bertugas di Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri pada masa periode kepresidenan Ronald Reagan dan George W Bush.
Live Update