Bos KAI Angkat Bicara soal Videonya Diarak Naik Getek saat Banjir

3 Januari 2020 17:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.
 Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menanggapi viralnya video dirinya yang diarak di atas getek yang dibuat dari karet ban dalam dan papan kayu saat meninjau banjir di area sekitar stasiun.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak punya pikiran macam-macam, yang penting kita menormalkan kembali supaya angkutan kereta api masih bisa diandalkan,” kata Edi seperti dikutip dari Antara, Jumat (3/1).
Ia menjelaskan, pihaknya ingin segera memastikan kondisi rel dan lintasan kereta api yang terendam banjir.
“Intinya ginilah, kami ini betul-betul ingin melihat kondisi fasilitas KA yang memang pada saat ini bukan cuma satu titik, tapi di beberapa titik itu tergenang air sehingga kita betul-betul prihatin, harus dilakukan tindakan cepat. Kalau enggak, mungkin kereta yang diparkir di situ malah bukan tidak bisa dioperasikan lagi, malah rusak,” ujar Edi.
Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Edi mengatakan, tidak hanya satu titik yang harus dipastikan kelaikan relnya, tetapi juga di sejumlah titik dan di luar Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
“Tidak hanya satu titik yang harus diperhatikan, termasuk stasiun yang mungkin terdampak seperti ini, bukan hanya Daop 1 Jakarta, tapi fasilitas lain, dan saya tidak putus untuk berkeliling kemarin pun,” katanya.
Dia menyebutkan, di Daerah Operasi 2 juga adanya gangguan kereta api karena pohon tumbang, limpasan air. Selain itu ada longsor di Stasiun Cigombong.
Sebelumnya, video Dirut KAI Edi Sukmoro meninjau banjir viral di media sosial twitter.
Sebab di air yang terlihat dangkal, hanya semata kaki, Edi yang memakai sepatu bot menaiki getek ban yang dikawal oleh sejumlah pegawai PT KAI. Netizen banyak menanggapi video tersebut karena banjir hanya setinggi mata kaki dan Edi menggunakan sepatu bot tinggi, namun harus diarak dengan duduk di atas kursi di getek.
ADVERTISEMENT