Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Bos Krakatau Steel Silmy Karim Calon Dirjen Imigrasi, Hartanya Rp 200 M Lebih
21 Oktober 2022 7:47 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1544504730/evovhxbsxkaoukmnb7sj.jpg)
ADVERTISEMENT
Ada nama Silmy Karim di daftar peserta seleksi calon Dirjen Imigrasi , Kementerian Hukum dan HAM. Saat ini Silmy Karim masih tercatat sebagai direktur BUMN sektor manufaktur industri baja, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS).
ADVERTISEMENT
Nama-nama calon Dirjen Imigrasi yang lolos seleksi administrasi yang merupakan tahap awal itu, dinyatakan dalam pengumuman Sekjen Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KP.03.03-704. Surat itu ditandatangani Komjen Pol. Andap Budhi Revianto. Nama Silmy Karim ada di urutan pertama yang dinyatakan lulus tes jalur non-PNS tersebut.
"Berdasarkan rujukan tersebut di atas, bersama ini disampaikan daftar peserta yang dinyatakan LULUS Seleksi Administrasi Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Direktur Jenderal Imigrasi bagi kalangan Non-PNS," demikian pengumuman yang dikutip Kamis (20/10).
Pria 47 tahun itu sudah berkarier di BUMN selama 11 tahun terakhir, sebelum memilih ikut seleksi terbuka calon Dirjen Imigrasi. Posisinya di BUMN pun, selalu di manajemen tertinggi (top management). Yakni dimulai pada 2011-2014 sebagai Komisaris PT PAL. Kemudian bergeser sebagai Dirut di tiga BUMN berbeda, yakni Pindad (2014-2016), Barata Indonesia (2016-2018), Krakatau Steel (Sejak 2018).
ADVERTISEMENT
Mulai menduduki jabatan tinggi di BUMN sejak 2011 silam, lantas berapa pundi-pundi kekayaan yang dikumpulkan Silmy Karim?
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021 yang dipublikasikan secara terbuka oleh Komisaris Pemberantasan Korupsi (KPK), kekayaan Silmy Karim mencapai Rp 208,89 miliar.
Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 145,01 miliar. Aset ini beberapa di antaranya seperti tanah dan bangunan seluas 743 m2/863 m2 di Jakarta Selatan yang didapat dari hasil sendiri dengan nilai Rp 29,49 miliar.
Lalu ada aset tanah dan bangunan seluas 304 m2/220 m2 di Jakarta Selatan yang didapat dari warisan senilai Rp 25 miliar. Kemudian ada tanah dan bangunan seluas 1.860 m2/853 m2 di Jakarta Selatan yang didapat dari hasil sendiri senilai Rp. 29,97 miliar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, harta kekayaan Silmy Karim dari alat transportasi dan mesin mencapai Rp 2,97 miliar. Beberapa aset tersebut di antaranya seperti mobil Mercedes Benz 280E tahun 1979 senilai Rp 500 juta, mobil Land Rover tahun 1996 senilai Rp 500 juta, atau seperti motor Harley Davidson tahun 1998 senilai Rp 450 juta.
Dilaporkan juga harta kekayaan Silmy Karim berupa harta bergerak lainnya mencapai Rp 7,2 miliar, surat berharga senilai Rp 9,5 miliar, kas dan setara kas mencapai Rp 53,21 miliar.
Selanjutnya juga tercatat utang mencapai Rp 9 miliar. Dengan begitu, total harta kekayaan Silmy Karim yang dilaporkan LHKPN tahun 2021 lalu mencapai Rp 208,89 miliar.
Kekayaan Terus Melesat Sejak 2018
Silmy Karim pada 2018 lalu menduduki bos BUMN paling tajir. Laporan LHKPN tahun 2017 melaporkan kekayaan Silmy Karim waktu itu mencapai Rp 189,45 miliar. Di tahun ini, jumlah pundi-pundi kekayaannya sudah tembus Rp 200 miliar lebih.
ADVERTISEMENT
Dengan harta kekayaan tertinggi, Silmy Karim bukanlah profesional yang berasal dari industri keuangan. Ia lebih banyak berkecimpung dalam dunia industri strategis hingga tembakau, bahkan pernah menjabat tim analis di Badan Intelijen Negara (BIN).
Sebelum memegang posisi Dirut Krakatau Steel, ia juga pernah menjabat sebagai dirut dan komisaris pada tiga perusahaan pelat merah lainnya, yakni Komisaris PAL Indonesia periode Juni 2011-Desember 2014, Dirut PT Pindad (Persero) periode Desember 2014-Agustus 2016 dan Dirut PT Barata Indonesia (Persero) periode Agustus 2016-September 2018.
Di sektor swasta, pria lulusan Master of Economics dari Universitas Indonesia (UI) ini pernah menjadi direksi di PT Bina Guna Kimia, kemudian komisaris di Carrefour, PT MAN Diesel dan Turbo Indonesia.
ADVERTISEMENT