Bos Lion Air Group Ungkap Sering Diminta Tekan Harga Tiket Pesawat

1 November 2023 17:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, curhat mengenai harga tiket pesawat di hadapan menteri-menteri kabinet Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Daniel mengaku, pihaknya sering mendapat permintaan untuk bisa menekan tingginya harga tiket pesawat. Padahal menurut dia, saat ini sejumlah komponen biaya tiket juga tinggi, seperti harga BBM, kurs rupiah terhadap dolar AS, hingga pajak untuk maskapai penerbangan.
"Saya memang banyak sekali permintaan-permintaan untuk bisa menekan harga tiket pesawat," kata Daniel dalam CEO Forum, Selasa (1/11).
Namun demikian, Daniel mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah melakukan perbaikan dalam sektor transportasi penerbangan. Dia menegaskan, maskapai penerbangan bersama pemerintah juga berkolaborasi agar harga tiket pesawat bisa kembali normal.
"Dan ini mudah-mudahan bisa segera terlaksana dengan baik, khususnya dengan bahan bakar kemudian finance atau mata uang, kemudian dengan biaya masuk PPN dan PPh, karena industri transportasi udara kami memiliki MRO maintenance prepare organisasi yang overwhole yang kita juga memerlukan kebijakan-kebijakan tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan dunia aviasi memang tengah mengalami cobaan yang besar. Usai dihantam COVID-19. Budi bilang, jumlah pesawat di Indonesia saat ini sangat terbatas bahkan suku cadang yang dimiliki RI juga terbatas.
"Indonesia semula memiliki 650 pesawat sekarang tinggal 400," kata Budi.
Budi mengatakan, saat ini jumlah pesawat kecil di daerah atau pesawat ATR berkurang sangat drastis, karena tidak adanya suku cadang. Untuk itu, Budi akan melakukan diskusi bersama dengan kementerian dan lembaga terkait guna memecahkan masalah ini.
Di sisi lain Budi mengatakan tingginya harga avtur menjadi penyebab mahalnya harga pesawat.
"Avtur menjadi hal yang paling besar karena avtur adalah 40 persen daripada cost. Di sini ada Pertamina? Kalau Pertamina bisa menurunkan harga avtur sama dengan Singapura, ini sangat membantu," ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
Budi menuturkan Jika harga avtur turun maka biaya pengeluaran aviasi juga ikut turun. Hal itu tentu sangat berdampak terhadap harga tiket pesawat sehingga bisa mendongkrak daya beli.
"Pak Daniel kita minta satu waktu ketemu dengan ESDM dan Kementerian Keuangan agar kita mendapatkan solusi untuk semua ini," tandasnya.