Bos Unilever Indonesia Bicara soal Kenaikan Harga Produk di 2023

19 April 2023 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat penjualan bersih senilai Rp 10,6 triliun pada kuartal pertama tahun 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan gross margin dibandingkan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti melihat inflasi tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Turunnya inflasi masih di kisaran 3-4 persen pada tahun ini, dibanding tahun 2022 di kisaran 5 persen.
“Kita pastikan pricing yang kita taruh di brand kompetitif, tidak lebih mahal atau tidak jauh lebih mahal," ujar Ira dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/4).
"Kenaikan harga tahun ini lebih rendah karena harga komoditas mulai menurun di kuartal I ini, dan juga inflasi di pasar menurun,” sambungnya.
Ira memastikan harga produk Unilever Indonesia apabila dinaikkan, tetap menyesuaikan kemampuan belanja konsumen. Perusahaan tetap berhati-hati menaikkan harga produk.
Ilustrasi produk Unilever. Foto: monticello/Shutterstock
“Saat kita melakukan kenaikan harga, Kita lihat dari dua aspek, kemampuan konsumen dan pricing kita kompetitif dibandingkan kompetitor,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ira juga menyinggung bahwa momentum pemilu juga meningkatkan konsumsi masyarakat Indonesia untuk produk Unilever. Oleh karena itu, Unilever juga memanfaatkan momentum pemilu tersebut.
“Tahun pemilu ada sedikit konsumsi dari masyarakat, karena banyak perputaran uang memasuki masa kuartal IV 2022, bahkan tahun ini, lebih intens di 2024. Saya memperkirakan masa pemilu bisa stimulasi konsumsi,” katanya.
Meski demikian, Ira menegaskan Unilever tidak akan mengubah strategi bisnis jelang pemilu. Lima prioritas strategis Unilever antara lain memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segmen, memperkuat kepemimpinan di channel utama (General Trade dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce).