Bosan Hidung Dicolok, Kini Tes PCR Kumur dari Bio Farma Turun Harga

Alat diagnosis COVID-19 dengan metode kumur, Bio Saliva. Foto: Kemenkes RI

Kamu yang bosan dicolok hidung saat menjalani tes PCR atau pun antigen, kini bisa memilih metode tes PCR kumur. Metode tes tersebut, alatnya telah dikembangkan oleh BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero), bekerja sama dengan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics.

Direktur pemasaran PT Bio Farma, Sri Harsi Teteki, mengatakan alat tes PCR kumur benama BioSaliva ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi Kemenkes di tengah banyaknya barang impor dalam penanganan pandemi corona.

''Seperti kita ketahui banyak sekali produk yang masih impor, sehingga atas riset yang kita lakukan (melalui BioSaliva) mudah-mudahan bisa menjadi pilihan dari Kementerian Kesehatan untuk regulasi ke depannya produk dalam negeri ini bisa diutamakan,'' ujarnya dalam rilis Kemenkes, Minggu (5/9).

Sebelumnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir, menyatakan tingkat akurasi hasil tes PCR kumur mencapai 99 persen.

Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir. Foto: Dok. Biofarma

"Perusahaan sudah melakukan pengetesan tingkat keakuratan BioSaliva terhadap semua varian virus corona. Hasilnya di atas 99 persen," ujar Dirut Bio Farma, Honesti Basyir, Rabu (7/7).

Saat itu dia menyebutkan, harga tes PCR kumur akan di bawah swab PCR. Hal ini mengacu pada harga swab PCR yang masih di kisaran Rp 1 juta. Mengutip akun instagram GSI Lab yang merupakan pemasar alat tes PCR kumur tersebut, harga yang ditawarkan pada bulan Juli masih Rp 799.000 untuk sekali tes.

Tapi seiring diturunkannya harga swab PCR dan juga antigen oleh pemerintah per 16 Agustus 2021, GSI Lab juga menurunkan harga tes PCR kumur BioSaliva. Yakni dari semula Rp 799.000 jadi Rp 495.000.

"Yuk swab di 3 lokasi GSI Lab. Antigen Rp 95.000, tes PCR kumur Rp 495.000, swab PCR Rp 450.000," tulis akun instagram @gsilab.id, dikutip Senin (6/9).