BPK: Asabri Investasi di Saham Berisiko

12 Januari 2020 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Asabri (Persero) disebut tengah bernasib sama dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Bau korupsi di BUMN pengelola dana pensiun TNI/Polri ini pertama kali mencuat lantaran Menko Polhukam Mahfud MD membocorkannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Mahfud, kasus tersebut cukup besar, bahkan diduga lebih besar dari kasus Jiwasraya dengan nilai korupsi di atas Rp 10 triliun.
“Ya saya mendengar ada isu korupsi di ASABRI yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun,” ungkap Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (10/1).
Menanggapi hal ini, Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi mengatakan perseroan memang terindikasi melakukan penempatan dana investasi di saham-saham berisiko tinggi dan tidak liquid. BPK pun meminta Asabri untuk melakukan penurunan nilai aset efek karena penurunan nilai investasi.
"Iya, Asabri harus lakukan impairment karena ada saham-saham yang berisiko dan tidak liquid," katanya kepada kumparan, Minggu (12/1).
Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Terkait saham tersebut, Achsanul tak mau menyebut investasi tersebut ditaruh di saham-saham berkualitas rendah seperti saham gorengan. "Nanti dipastikan saat (audit) investigasi saja," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa likuiditas perseroan masih masuk kategori aman. Sebab, Asabri tercatat masih menerima premi tahunan Rp 1 triliun dari TNI dan Polri aktif.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa BPK telah melakukan audit di tubuh Asabri sejak 2016 lalu.
"Dan hasilnya sudah diserahkan ke Kementerian BUMN dan juga DPR RI," tambahnya.

Erick Tak Mau Asabri Bernasib seperti Jiwasraya

Menteri BUMN Erick Thohir tak ingin Asabri bernasib seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Meski demikian, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail mengenai persoalan Asabri.
Asabri merupakan salah satu pemegang saham terbesar pada PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), yang disebut-sebut sebagai salah satu saham 'gorengan' Jiwasraya.
Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Bahkan Erick Thohir pun tak ingin kasus Jiwasraya terjadi pada dana pensiun BUMN lainnya, seperti Pertamina atau BRI. Untuk itu, pihaknya akan menyatukan seluruh dana pensiun BUMN dalam satu ‘atap.’
ADVERTISEMENT
“Saya belum pelajari sampai Asabri. Tapi ke depan dana-dana pensiun yang ada di BUMN akan dijadikan satu atap. Tidak ada sendiri-sendiri lagi, jangan sampai kasus Jiwasraya terjadi di dana pensiun Pertamina, dana pensiun BRI,” ujar Erick Thohir usai meninjau posko pengungsian banjir di kawasan Tangerang, Banten, Minggu (5/1).
Menurut dia, dana pensiun merupakan hak bagi setiap pesertanya. Jangan sampai, dana itu justru dimanfaatkan oknum tertentu seperti halnya dugaan kasus korupsi Jiwasraya.
“TNI, Polri, kalau sampai Asabri, mohon maaf saya enggak bisa komen detail, dijarah atau dirampok, TNI, Polri, yang sudah kerja puluhan tahun enggak ada kepastian,” jelasnya.