news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPS: 48,70 Persen Pendaftar Kartu Prakerja Ingin Meningkatkan Skill

23 November 2020 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sebesar 48,70 persen peserta mengikuti Program Kartu Prakerja karena ingin meningkatkan keahlian atau skill. Laporan tersebut berdasarkan survey kepada 300.000 peserta Program Kartu Prakerja yang dipaparkan pada Senin (23/11).
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto merinci alasan lain yaitu sebesar 27,73 persen karena mendapatkan uang saku, ikut teman atau coba-coba 12,98 persen, mengisi waktu luang 5,01 persen, lalu pendaftaran gratis 3,46 persen, dan lain-lain 2,13 persen.
"Hal ini bisa dipahami saat mereka mencari program yang bisa membuat mereka keluar dari pengangguran," katanya saat diskusi virtual mengenai Kriteria Kartu Prakerja, Senin (23/11).
Kecuk melanjutkan, peserta yang mengikuti survey merupakan penduduk 18 tahun ke atas dan mengetahui Program Kartu Prakerja. Ia menjelaskan, sejak diberlakukan program bagi para pekerja yang terdampak pandemi COVID-19 ini sebanyak 29,55 persen penduduk berusia 18 tahun ke atas masuk dalam angkatan kerja.
Sementara itu salah satu penerima Program Kartu Prakerja Ubaidillah mengaku sebelumnya merupakan seorang serabutan. Ia mengetahui Program Kartu Prakerja melalui sosial media dan akhirnya mengikuti.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya saya kerja di bidang ketinggian yaitu tower. Nah pekerjaan saya itu mengaudit antena menghadap ke mana misal 30 derajat. Dengan program ini saya terbantu bisa menafkahi anak dan istri saya" sebutnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Humas BPS
Sebelumnya, Program pelatihan Kartu Prakerja telah mencapai gelombang 11 hingga 2 Oktober 2020. Sejauh ini, program yang didesain bagi pencari kerja ini telah menyerap 5,2 juta peserta.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari melaporkan hasil dari perjalanan panjang program pelatihan gelombang 1-10. Dalam laporannya, salah satu pelatihan yang paling banyak dipilih oleh peserta adalah gaya hidup. Denni mengakui ada banyak peserta yang sekarang telah menjadi perias hingga Youtuber.
"Seperti misalnya (keahlian) make up, banyak kemudian menjadi youtuber, banyak yang menjadi perias prewedding, wisuda dan sebagainya yang sekarang hanya lewat online," ungkapnya melalui webinar melalui webinar Peran Program Kartu Prakerja dalam Pembangunan SDM di Masa Pandemi, Selasa (3/11).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pelatihan yang paling digemari oleh para peserta yaitu manajemen. Jenis pelatihan ini mempelajari pendaftaran badan hukum usaha, perhitungan pajak usaha.
Berikutnya, ada pelatihan pemasaran online yang juga menjadi salah satu jenis pelatihan yang digemari. Pemasaran online ini akan belajar banyak mengenai strategi pemasaran digital dan tata cara mengembangkan bisnis online.
Keempat yaitu pelatihan mengenai keuangan. Jenis pelatihan ini seperti mempelajari kelola keuangan bisnis. Kelima, yaitu pelatihan makanan dan minuman. Jenis pelatihan ini seperti teknik pembuatan kue, memasak dan lain sebagainnya.
Sedangkan keenam ada kursus bahasa asing. Bahasa Inggris paling populer, meski terdapat pelatihan bahasa arab, jepang dan mandarin.
"Kemudian yang ke tujuh ada pelatihan teknologi informasi ada pelatihan komputer dan lain sebagainya," jelasnya.
ADVERTISEMENT