BPS Beberkan Data Impor Daging Lembu dan Kurma Jelang Ramadan 2025

15 Januari 2025 20:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (16/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (16/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan data impor daging lembu dan kurma menjelang Ramadan 2025. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan data terbaru yang menunjukkan tren penurunan impor daging lembu sepanjang 2024 dan peningkatan impor kurma di penghujung tahun.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, impor daging jenis lembu pada Desember 2024 sebesar 27,2 ribu ton secara bulanan atau month to month (mtm), dengan nilai impor mencapai USD 101,4 juta.
Sementara secara tahunan atau year on year (yoy) impor daging lembu tercatat sebanyak 183,18 ribu ton. Angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebanyak 238,43 ribu ton.
"Jadi ini (impor lembu) sudah menurun dari 238,43 dari tahun 2024 menjadi 183,18," kata Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Rabu (15/1).
Pedagang melayani pembeli buah kurma di salah satu toko kurma kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu, (24/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Negara asal utama impor daging lembu sepanjang 2024 adalah Australia, yang berkontribusi sebesar 62,03 persen atau sekitar 113 ribu ton. Disusul oleh India dengan 22,32 persen atau sebanyak 40,89 ribu ton, Amerika Serikat, Brasil, dan New Zealand.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk impor kurma pada Desember 2024 mencatat peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Negara asal utama impor kurma tetap didominasi oleh Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.
"Untuk impor kurma Desember itu sebesar 10,6 ribu ton. Ini naik secara volume 69,92 persen dibandingkan November 2024. Nilainya 15,36 juta US dolar naik 88,79 persen dibandingkan November 2024," ungkap Amalia.