Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
BPS Catat Impor Susu Naik, untuk Penuhi Program Prabowo?
17 September 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan impor susu pada Agustus 2024 naik 21,19 persen mtm dan 21,12 persen yoy.
"Impor susu secara bulanan naik 21,19 persen, sedangkan secara tahunan naik 21,12 persen," Pudji dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (17/9).
Pudji menjelaskan, nilai impor susu pada Agustus 2024 tercatat sebesar USD 94,49 juta. Sementara secara kumulatif sejak Januari-Agustus 2024 mencapai USD 605,05 juta.
Adapun susu merupakan salah satu menu yang masuk dalam program makan bergizi dan susu gratis Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Program ini akan menyasar 82,9 juta orang meliputi anak sekolah hingga ibu hamil. Namun, keterbatasan pasokan susu dari dalam negeri membuat opsi impor tak bisa dihindari.
Indonesia paling banyak melakukan impor susu dari Selandia baru senilai USD 333,97 juta, disusul Amerika Serikat USD 99,26 juta. Kemudian, Australia USD 88,18 juta, Belgia USD 36,37 juta, dan Irlandia USD 6,43 juta.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Pudji mengatakan, impor sapi atau binatang hidup jenis lembu tercatat turun sebesar 22,09 persen mtm dan naik 44,09 persen yoy. Secara kumulatif Januari-Agustus 2024, impor sapi naik 40,22 persen.
Nilai impor jenis lembu di Agustus 2024 tercatat sebesar USD 44,74 juta. Secara kumulatif, impor sapi Januari-Agustus 2024 sebesar US 340,23 juta.
Negara asal terbesar impor jenis lembu dari Australia sebesar USD 340,23 juta pada periode Januari-Agustus 2024. "Impor barang jenis lembu ini utamanya dari Australia. Sedangkan susu utamanya dari Selandia Baru, AS dan juga Australia," kata Pudji.