Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Impor pangan jika dirinci pertama beras naik 165,27 persen dibandingkan Januari-Mei 2023," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, (19/6).
Habibullah menjelaskan volume impor beras ke Indonesia pada Januari-Mei 2023 mencapai 854 ribu ton. Sementara pada periode Januari-Mei 2024 jumlah impor tembus 2,2 juta ton.
Adapun, berdasarkan negara asal Indonesia paling banyak melakukan impor dari Thailand. Kemudian Vietnam, Pakistan, India, dan Kamboja.
Di sisi lain, terjadi kenaikan impor komoditas pangan lainnya seperti gandum sebesar 35,31 persen. Selanjutnya impor tepung gandum naik 14,43 persen, dan gula 0,66 persen.
“Sementara komoditas bawang putih turun 2,42 persen dibandingkan periode Januari-Mei 2023, lalu daging jenis lembu turun 48,36 persen, dan minyak goreng turun 13,43 persen,” kata Habibullah.
Adapun, total nilai impor mengalami kenaikan. Nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai USD 19,40 miliar atau naik 14,82 persen dibanding April 2024 yang tercatat USD 16,90 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Mei 2023, kinerja impor bulan ini tercatat turun sebesar 8,83 persen.
ADVERTISEMENT
Nilai impor migas selama Mei 2024 tercatat USD 2,75 miliar turun 7,91 persen dibanding April 2024 sebesar USD 2,98 miliar. Kemudian untuk impor non migas pada Mei 2024 senilai USD 16,65 miliar naik 19,70 persen dibandingkan April 2024 yang tercatat USD 13,91 miliar.
Secara year on year, impor migas turun dari USD 3,14 miliar pada Mei 2023 menjadi USD 2,75 miliar pada Mei 2024. Sementara impor non migas secara yoy turun dari USD 18,14 miliar pada Mei 2023 menjadi USD 16,65 miliar pada Mei 2024.
Secara kumulatif, total nilai impor Indonesia periode Januari-Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 0,42 persen secara tahunan. Pada Januari-Mei 2024 impor tercatat sebesar USD 91,19 miliar, sementara pada Januari-Mei 2023 nilai impor tercatat USD 91,58 miliar.
ADVERTISEMENT
"Total nilai impor sepanjang Januari hingga Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Andil utama penurunan nilai impor tersebut disumbang oleh kelompok bahan baku atau penolong sebesar minus 1,07 persen," ujarnya.