Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
BPS: Harga Beras RI Bukan Termahal se-ASEAN, Masih di Bawah Filipina dan Vietnam
27 Desember 2022 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS ) menilai kajian yang dilakukan Bank Dunia dalam Indonesia Economic Prospects, Trade for Growth and Economic Transformation, yang menyebutkan jika harga beras Indonesia di ASEAN tidak setara.
ADVERTISEMENT
Direktur Statistik Tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan BPS, Kadarmanto, mengatakan kajian yang dilakukan Bank Dunia seharusnya dilakukan secara apple to apple.
"Mungkin saja, beras medium kita dibandingkan dengan beras premium mereka, tidak ada yang tahu, tapi hasilnya jadi beda kan," kata Kadarmanto kepada kumparan, Selasa (27/12).
Kadarmanto menyebutkan perihal pengambilan data antarnegara mungkin diambil dari waktu yang berbeda-beda. Dia mencontohkan jika sampel Indonesia diambil pada masa paceklik, sementara sampel negara ASEAN diambil pada masa panen.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, wajar jika disparitas harganya tinggi. Meski begitu, dia ragu jika harga beras Indonesia bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.
"Kita memang memasuki masa paceklik, puncaknya nanti di Januari nanti di mana harga beras tertinggi. Kalau sudah begitu, wajar jika harga jomplang dengan negara lain, bisa jadi mereka ambil data kita belakangan. Begitu pun rasanya tidak mungkin harga sampai dua kali lipat (dari negara lain), dari data (Global Prices) ini juga tipis selisihnya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kajian Bank Dunia bertajuk Indonesia Economic Prospects, Trade for Growth and Economic Transformation, melaporkan harga beras Indonesia termahal se-Asia Tenggara. Dilaporkan harga beras Indonesia dua kali lipat lebih mahal dibandingkan Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Thailand.
"28 persen lebih tinggi dari harga di Filipina, dan lebih dari dua kali lipat harga di Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Thailand," tulis World Bank.
Namun, menurut Global Product Prices tercatat harga rata-rata beras Indonesia per Desember 2022 masih di bawah negara ASEAN lain seperti Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Singapura.
Harga beras menurut pantauan kumparan, berada pada USD 0,90 atau Rp 14.806,13 (asumsi kurs Rp 15,651.25 per dolar AS) per kg. Menempati posisi ke-86 dari harga beras se-dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara, harga beras Singapura per Desember 2022 adalah USD 0,96 atau Rp 15.025,20 per kg, menempati posisi ke-84. Harga beras di Vietnam adalah USD 1,02 atau Rp 15.651,25, yaitu posisi ke-82. Harga beras Myanmar adalah USD 1,12 atau Rp 17.529,40, menempati posisi ke-79.
Jika mengacu pada data ini, harga beras termahal justru terletak di negara FIlipina yang hampir mencapai Rp 20.000 per kilonya. Menempati posisi ke-73 beras termahal sedunia, harga rata-rata beras Filipina sebanyak 1 kilo adalah USD 1,23 atau Rp 19.251,04.