BPS: Impor Vaksin Asal China Naik 30 Kali Lipat pada Desember 2020

15 Januari 2021 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas bersiap menyuntikan vaksin CoronaVac COVID-19 Sinovac di Rumah Sakit Pelatihan dan Penelitian Sancaktepe Sehit Dr. Ilhan Varank, di Istanbul, Turki, Kamis (14/1). Foto: Murad Sezer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas bersiap menyuntikan vaksin CoronaVac COVID-19 Sinovac di Rumah Sakit Pelatihan dan Penelitian Sancaktepe Sehit Dr. Ilhan Varank, di Istanbul, Turki, Kamis (14/1). Foto: Murad Sezer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Impor vaksin selama 2020 naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Vaksin yang diimpor tersebut termasuk vaksin corona.
ADVERTISEMENT
Adapun kode untuk vaksin yang diimpor adalah HS 3002290, yakni semua vaksin untuk manusia, di luar vaksin tetanus, meningitis maupun polio.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima kumparan, Jumat (15/1), selama Desember 2020 impor vaksin dari China mencapai 12 ton, senilai USD 22,73 juta atau sekitar Rp 318,2 miliar (kurs Rp 14.000).
Petugas medis menyuntikan vaksin corona Sinovac kepada tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Nilai impor vaksin tersebut naik hingga lebih dari 3.000 persen atau 30 kali lipatnya dibandingkan dengan November 2020 yang sebanyak 1,1 ton atau senilai USD 720 ribu.
Selama Januari-Desember 2020, impor vaksin asal China ini mencapai 27 ton atau USD 29,97 juta. Angka ini naik lebih dari 2.500 persen dibandingkan periode yang sama sepanjang 2019 sebanyak 1,9 ton atau USD 1,15 juta.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, BPS belum dapat memisahkan impor khusus untuk vaksin corona. Hal ini lantaran vaksin corona belum masuk dalam daftar kode HS.
Selain dari China, Indonesia juga mengimpor vaksin dari negara lain. Vaksin asal Hong Kong sebanyak 42,87 ton atau senilai USD 24,71 juta selama Januari-Desember 2020.
Selain itu, vaksin asal Amerika Serikat mencapai 34,67 ton atau senilai USD 20,23 juta sepanjang Januari-Desember 2020. Nilainya naik 93,22 persen dari periode yang sama di 2019 sebanyak 25,3 ton atau senilai USD 10,47 juta.
Vaksin asal Belgium mencapai 22,78 ton atau senilai USD 10,81 juta sepanjang 2020. Nilainya justru turun 39,7 persen dari 2019 yang sebanyak 28,6 ton atau senilai USD 17,94 juta.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan impor vaksin dari Prancis yang hanya 21,3 ton atau senilai USD 9,38 juta. Nilai ini turun 22,6 persen dari periode sepanjang 2019 yang mencapai 28,16 ton atau USD 12,13 juta.