BPS: Inflasi di November 2020 Capai 0,28 Persen

1 Desember 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual menata cabai yang harganya berangsur naik di Pasar Senen, Jakarta, Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Penjual menata cabai yang harganya berangsur naik di Pasar Senen, Jakarta, Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen selama November 2020 mencatatkan inflasi sebesar 0,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan inflasi 1,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).
ADVERTISEMENT
Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan Oktober 2020 yang sebesar 0,07 persen (mtm), maupun periode yang sama tahun lalu sebesar 0,14 persen (mtm).
"Selama bulan November ini kita mengalami inflasi 0,28 persen (mtm)," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/12).
Dari 90 kota indeks harga konsumen, BPS mencatat inflasi terjadi di 83 kota, tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,15 persen (mtm) dan inflasi terendah di sebesar Bima persen 0,01 persen (mtm).
Untuk deflasi terjadi di 7 kota, tertinggi di Kendari sebesar 0,22 persen (mtm) dan deflasi terendah di Papua sebesar 0,01 persen (mtm).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,86 persen dan andilnya terhadap inflasi umum sebesar 0,22 persen.
ADVERTISEMENT
"Komoditas makanan andilnya adalah daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan bawang merah," jelasnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Humas BPS
Selanjutnya transportasi mengalami inflasi 0,30 persen dan andilnya 0,04 persen ke inflasi selama bulan lalu. Penyedia makanan dan minuman atau restoran mengalami inflasi 0,11 persen dan andilnya 0,01 persen.
Sementara kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi 0,04 persen dan andilnya ke deflasi sebesar 0,01 persen. Serta perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami deflasi 0,23 persen dan andilnya 0,01 persen.
Secara keseluruhan, inflasi selama bulan lalu lebih disebabkan oleh komponen bergejolak, yang mencatatkan inflasi 1,31 persen dan andilnya sebesar 0,21 persen.
Sementara inflasi inti mengalami inflasi 0,06 persen dan andilnya 0,04 persen. Harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,16 persen dan andilnya 0,03 persen ke inflasi selama November 2020.
ADVERTISEMENT