Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BPS: Inflasi Oktober 0,08 Persen, Akhiri Deflasi Sejak Mei 2024
1 November 2024 9:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS ) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) di Oktober 2024 menunjukkan inflasi sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sehingga Indonesia mengakhiri deflasi lima bulan secara beruntun sejak Mei 2024. Sementara secara tahunan (yoy), menunjukkan tingkat inflasi sebesar 1,71 persen.
ADVERTISEMENT
“Secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,71 persen dan secara tahun kalender atau years to date terjadi inflasi sebesar 0,82 persen. Inflasi Oktober 2024 ini mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Jumat (1/11).
Amalia mengatakan tingkat inflasi tahun kalender per Oktober 2024 sebesar 0,82 persen. Penyumbang inflasi bulanan terbesar utama pada bulan Oktober ini berasal kelompok makanan, perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 0,94 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.
“Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen,” ujar Amalia.
Terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen, bawang merah andil 0,03 persen, tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek mesin dan telur ayam ras memberikan andil inflasi masing-masing 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
Secara bulanan berdasarkan komponen, inflasi yang terjadi pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen didorong oleh inflasi komponen inti sebesar 0,22 persen dengan andil inflasi 0,14 persen.
“Komoditas yang memberikan andil inflasi secara dominan pada komponen inti adalah emas perhiasan, nasi dengan lauk dan minyak goreng,” terang Amalia.
Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,25 persen dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen. Penyumbang utama deflasi komponen harga diatur pemerintah adalah bensin dan tarif angkutan udara.
Kemudian, komponen harga bergejolak mengalami deflasi 0,11 persen, andil deflasinya sebesar 0,01, ini deflasi ke tujuh bulan berturut-turut pada Oktober 2024. Dengan komoditas penyumbang adalah cabai merah, cabai rawit, kentang, dan ikan segar.
Amalia mencatat sebanyak 28 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 10 lainnya mengalami deflasi.
ADVERTISEMENT
“Inflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar sebesar 0,65 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 1,05 persen, ” pungkasnya.